Demi Lovato Umumkan Dirinya Non-Biner, Bukan Wanita atau Pria
- Instagram @ddlovato
VIVA – Demi Lovato baru saja mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang non-biner. Kurang dari dua bulan setelah menyatakan diri sebagai panseksual, pelantun Sorry Not Sorry itu mengumumkan bahwa ia mengidentifikasi dirinya sebagai non-biner dan mendorong orang-orang untuk tetap hidup dalam kebenaran mereka.
Non-biner atau genderqueer sendiri adalah istilah umum untuk identitas gender yang bukan pria maupun wanita, melainkan identitas yang berada di luar biner gender. Identitas non-biner berada di bawah payung transgender, meskipun beberapa orang non-biner tidak menganggap diri mereka transgender.
Pengumuman Demi Lovato tersebut ia buat melalui sebuah video di Instagram. Penyanyi berusia 28 tahun itu juga meminta orang lain menyebutnya dengan sebutan orang ketiga jamak, yakni mereka (they/them), bukan dia (he/she).
Klik halaman berikutnya untuk melanjutkan.
"Setiap hari kita bangun, kita diberi kesempatan dan kesempatan lain untuk menjadi yang kita inginkan dan dambakan. Aku menghabiskan sebagian besar hidupku untuk tumbuh di depan kalian semua. Kalian telah melihat yang baik, yang buruk dan segala sesuatu di antaranya," ujar pelantun Heart Attack itu.
"Hidupku tidak hanya menjadi perjalanan untuk diriku sendiri. Aku juga hidup untuk mereka yang berada di sisi lain kamera. Hari ini adalah hari di mana aku sangat senang untuk berbagi lebih banyak tentang hidupku dengan kalian semua. Aku bangga untuk memberi tahu kalian bahwa aku mengidentifikasikan diri sebagai non-biner dan akan secara resmi mengubah kata ganti menjadi mereka (they/them)," jelasnya.
Mantan tunangan Max Ehrich itu melanjutkan, ia mulai memahami identitas gendernya setelah menghabiskan waktu melakukan penyembuhan dan refleksi diri selama setengah tahun terakhir.
Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berita selengkapnya.
"Aku masih belajar menjadi diriku sendiri, dan aku tidak mengklaim sebagai ahli atau juru bicara," kata Demi Lovato.
Namun, Demi mengatakan bahwa berbagi keputusannya ini dengan seluruh dunia berarti membuka tingkat kerentanan lain dari dirinya.
"Aku merasa ini paling mewakili fluiditas yang kurasakan dalam ekspresi genderku," tutupnya.