Bikin Surat Terbuka, Atalarik Syach: Anak Tak Mau Dibawa Tsania Marwa

Atalarik Syach.
Sumber :
  • Instagram @ariksyach

VIVA – Kisruh mantan pasangan, Atalarik Syach dan Tsania Marwa belum juga usai. Kini, giliran Atalarik yang mengumumkan bahwa anak-anaknya lebih memilih untuk tinggal dengan dia dan menolak bersama Tsania Marwa.

Ini Alasan Baim Wong Ajukan Hak Asuh Anak

Pengumuman tersebut tertuang dalam surat terbuka yang diunggah di akun Instagram pribadi. Dalam surat terbuka tersebut, kakak dari Teddy Syah itu turut mengungkap kronologi yang terjadi saat anak-anaknya dijemput secara paksa, oleh Tsania Marwa dan Pengadilan Agama Cibinong.

Baca: Pihak Tsania Marwa Minta Atalarik Syah Segera Berikan Anak

"Alhamdulillah anak2 yang punya hati dan perasaan masih memilih bersama saya, adapun surat terbuka yang tertuang dalam Photo 2 - 10 adalah sebagai bentuk menunjukan kebenaran dan apa yang sebenarnya terjadi," tulis @ariksyach pada caption, dikutip VIVA, Senin. 3 Mei 2021.

Kuasa Hukum Paula Verhoeven Ungkap Sosok yang Pantas Dapat Hak Asuh Anak Selain Ibu, Bukan Baim Wong

Berikut surat terbuka yang diunggah Atalarik Syach di akun Instagram.

Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih banyak.

Ngaku Putra-putranya Lebih Nyaman Sama Dia, Baim Wong Bakal Ambil Hak Asuh Anak

"Surat terbuka ini saya sampaikan karena masalah rumah tangga saya sudah menjadi konsumsi publik. Dimulai dari perceraian saya dengan mantan istri saya yang melakukan tindakan Nusyuz hingga saat ini berujung perebutan hak asuh anak, berlanjut keputusan KASASI yang telah memenangkan mantan istri saya, kemudian Pengadilan Agama Cibinong Jawa Barat menetapkan eksekusi anak-anak saya pada tanggal 29 April 2021. Alhamdulillah, anak-anak dengan kuasa Allah SWT dan atas kemauan mereka sendiri hanya mau tinggal bersama saya, Bapak mereka," isi surat terbuka tersebut.

Atalarik Syach juga mengatakan tidak terima dengan cara mereka menjemput anak-anaknya. Terlebih sampai membawa kepolisian dan petugas pengadilan hingga menuai kericuhan.

Pria 47 tahun itu lebih lanjut mengatakan, saat penjemputan dia sedang tidak ada di rumah. Atalarik Syach pun merasa sedih dan marah atas apa yang terjadi saat itu.

"Sedih dan miris hati saya membayangkan anak-anak saya akan dieksekusi. Selain istilah yang tak lazim karena lebih tepat diperuntukkan kepada benda daripada manusia, saya juga tidak mau kehadiran saya membingungkan anak-anak untuk mengambil keputusan," lanjut Atalarik dalam surat terbuka itu.

Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berita selengkapnya.

Atalarik mengatakan, keramaian yang ditimbulkan sudah merendahkan martabatnya, memengaruhi psikologis anak-anaknya, hingga menyamakan tindakan itu seperti penggerebekan kasus narkoba atau teroris.

"Tindakan tersebut bagai tindakan penggerebekan sarang narkoba atau teroris. Anak-anak saya justru akan dieksekusi dari rumah mereka sendiri," pungkas dia.

Tidak hanya itu, perlakuan yang dianggap Atalarik Syach sebagai sikap arogan dan tidak pantas itu tidak hanya terjadi pada anak-anaknya, tapi juga menimpa ibu dan neneknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya