Kisah Wawan Wanisar Perankan Pierre Tendean, Rela Disiksa Sungguhan
VIVA – Kabar duka datang dari dunia perfilman Indonesia. Aktor senior Wawan Wanisar meninggal dunia, Senin 29 Maret 2021.
Wawan Wanisar diketahui meninggal dunia di usia 71 tahun. Nama Wawan Wanisar sendiri dikenal publik usai memerankan tokoh Lettu Pierre Tendean dalam film Pengkhianatan G30S/PKI yang dirilis pada tahun 1984.
Berperan sebagai tokoh Lettu Pierre Tendean, Wawan Wanisar pernah menjelaskan bagaimana dirinya dipercaya untuk memerankan tokoh pahlawan tersebut. Mengingat saat itu, Wawan Wanisar merupakan aktor pendatang baru.
Dikutip dari akun instagram @berita_selebritis_upps, kala itu Wawan mengaku tidak berniat terjun di dunia akting. Terjunnya Wawan ke dunia akting karena sahabat yang sedang menggarap film 'Pengkhianatan G30S/PKI'.
Ingin tahu profil Wawan Wanisar, silakan klik di sini
Sahabatnya itu kemudian memberi informasi pada Arifin C. Noer, selaku sutradara bahwa ada sosok yang layak dijajaki sebagai pemeran Pierre Tendean, yang dikenal berwajah tampan yakni Wawan Wanisar.
Di tahun 1982 , Wawan diminta bertemu oleh Arifin C Noer. Setelahnya dia juga diminta menghadap ke Jenderal AH Nasution di rumahnya, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Saat itu Wawan pun mendapat restu dari pihak keluarga Pierre Tendean untuk memerankan tokoh tersebut.
Namun, tanpa terduga Wawan mengalami insiden saat asisten Arifin C. Noer, Adi Poernomo, tiba-tiba membawanya ke belakang rumah, dan memakinya di sana. Karena tersinggung, Wawan langsung mencengkeram kerah baju Adi.
“Ketakutan, Adi pun berteriak ke Arifin, “Mas! Oke!”. Dari situ, Wawan baru sadar, kalau dirinya sedang dites peran,” tulis akun tersebut.
Di sisi lain, dipercaya untuk memerankan sosok Lettu Pierre Tendean diakui Wawan Wanisar bukan hal yang mudah. Kala itu Wawan bercerita saat proses syuting di mana badan Pierre Tendean dihantam popor alias gagang senapan.
Untuk adegan tersebut, Wawan memang meminta agar ia dipopor betulan. Meski popor itu sudah dilapisi busa, tapi tetap saja bisa merasakan kesakitan bukan hanya badan saja, rasa sakit juga dirasakan di perutnya yang mengalami baret-baret kemerahan.
“Dan syuting adegan dipopor itu juga diulang lebih dari 10 kali. Penderitaan tak berhenti sampai di situ. Usai dipopor, Pierre Tendean digambarkan dalam film disiksa, diikat di pohon dan disundut rokok. Agar menampilkan ekspresi natural, Wawan Wanisar sendiri yang meminta lawan mainnya menyundut rokok betulan. Saat itu para kru sempat syok mendengar permintaan sang aktor,” lanjut unggahan tersebut.
Selain itu, Wawan masih mengingat, saat itu ia harus diikat di pohon jam 2 pagi, sementara syuting baru dimulai saat subuh.
“Saat ia disundut rokok betulan, terasa betul sensasi panasnya. Usai syuting, dan tali yang mengikat tubuhnya dilepas, tubuh Wawan langsung lunglai saking lemasnya,” tulis unggahan akun tersebut.
Syuting film "Pengkhianatan G30S/PKI" mencapai klimaks ketika Lettu Pierre Tendean tewas. Wawan Wanisar harus beradegan menjadi jenazah dalam kondisi mengenaskan. Penata rias film, Barkah, melumuri tubuhnya dengan tanah liat dan lateks.
“Wawan juga diminta membujur kaku tak bergerak. Karena kalau bergerak, tanah liat di tubuhnya akan retak, dan jadi tidak akan kelihatan natural di kamera. Hampir sekitar 5 jam, Wawan harus berakting membujur kaku. Syuting terasa semakin menyiksa karena tubuhnya dilapisi lateks,” tulis akun tersebut.
Tujuan dilapisi lateks adalah agar Wawan Wanisar bisa dikerubungi lalat sehingga tercipta efek yang nyata. Alhasil, saat itu banyak lalat berdatangan mengerubungi tubuh Wawan Wanisar. Efek ngeri adegan ini sungguh meneror penonton.