Akui Penyuka Sesama Jenis, Cara Delevingne Sempat Depresi
- IG @caradelevingne
VIVA – Cara Delevingne buka-bukaan terkait perjuangan mengatasi depresi akibat kebingungan seksualitas yang dimilikinya di masa lalu. Imbasnya, model asal London itu bahkan mengaku sempat ingin bunuh diri.
Hal itu terungkap saat artis kelahiran tahun 1992 silam mengobrol bersama Gwyneth Paltrow di Goop Podcast. Pemain film Suicide Squad itu berbicara terus terang tentang perasaannya tentang menjadi penyuka sesama jenis dan bagaimana dia merasa dirinya "homofobik" saat tumbuh dewasa.
"Saya dibesarkan dalam asuhan orangtua yang kuno. Tidak ada keluargaku yang penyuka sesama jenis. Saya tidak tahu itu adalah masalahnya dan ternyata saya sempat mengalami kondisi homofobik," katanya seperti dikutip dari laman Daily Star.
Di masa remajanya, Cara tengah mencari jati diri yang sesungguhnya. Namun, kondisi homofobik itu membuatnya gerah dan jijik pada diri sendiri.
"Ide untuk menjadi penyuka sesama jenis, saya muak dengan itu, dalam diri saya. Saya seperti, 'Ya Tuhan, saya tidak akan pernah, itu menjijikkan, ugh'," ungkapnya.
Cara melanjutkan, ada rasa malu di balik kondisi yang dia alami. Itu membawanya ke kondisi depresi besar dan momen bunuh diri.
"Belajar dan tumbuh dewasa serta menyadari bahwa saya memiliki sahabat ketika saya masih kecil yang saya sukai (sesama jenis), lalu rasa malu dan kebencian pada diri sendiri. Saya merasa depresi dan ingin bunuh diri karena saya sangat malu menjadi seperti itu (penyuka sesama jenis," tambahnya.
Cara lantas menegaskan pencarian jati diri dan seksualitas tak bisa dianggap sepele. Dia melanjutkan, dengan memahami jati diri dan seksualitas maka penerimaan kondisi dirinya yang menyukai sesama jenis, perlahan menimbulkan kepercayaan diri.
"Ini benar-benar rumit, tapi saya pikir ketika saya masih muda, saya benar-benar membuktikan bahwa orang-orang itulah yang membuat saya jatuh cinta dan hubungan itu ... pengalaman, apakah itu seksual atau tidak, itu adalah penemuan jati diri, dan mulai mencerna "Oh, ini bukan karena dia seorang wanita, itu karena rasa cinta yang timbul', sesederhana itu," katanya menjelaskan.
Dia juga mengakui, perjuangannya untuk menerima seksualitas dan gagasan tentang gender berdampak negatif pada kariernya sebagai model. Namun, lagi-lagi, jati dirinya membawa Cara untuk makin percaya diri agar bisa mengungkap seksualitasnya ke publik.
“Saya suka menjadi seorang wanita dan berdandan dan melakukan semua itu (model), tapi saya juga suka menjadi 'pria' yang kasar dan jatuh cinta, ”kata Cara. "Maka, lakukan apapun untuk mempercayai naluri Anda sendiri," saran sang model.