Monica Indah Awalnya Tergiur Bentuk Natural dari Filler Payudara

Monica Indah
Sumber :
  • IG @moonicaindah

VIVA – Model Monica Indah tengah menjadi sorotan usai mengungkap kondisinya pasca melakukan filler payudara. Model setinggi 165 cm itu mengaku mengalami gejala yang tak biasa, bahkan bentuk payudaranya sudah tak sempurna lagi.

Karenina Anderson Melangkah ke Dunia Musik dengan Lagu Penuh Makna, My Life

Hal itu diungkap model tersebut kepada 228 ribu pengikutnya di Instagram. Ia menunjukkan beberapa unggahan dengan gambar yang cukup sensitif terkait efek samping akibat filler payudara.

"Bentuknya sudah tidak sempurna guys, dan itu masih banyak sisa silikonnya yang belum terbuang, makanya harus ada OP ke 2," ujar Monica dalam akun instagramnya.

Syifa Hadju Rutin Cek Payudara Sendiri Setelah Menstruasi, Kenapa? 

Dalam unggahan di instagram stories-nya itu, Monica mengaku menjalani filler payudara tanpa teredukasi dengan baik. Akibatnya, efek smaping yang diterima membuat payudaranya bermasalah hingga harus dioperasi.

"Saya muncul gejala setelah 3 minggu. Nah jujur ya, saya kurang edukasi untuk filler payudara ini bukannya saya tergiur dengan harga murah, tetapi karna saya pikir filler payudara hasilnya natural daripada operasi," tulisnya.

Brand Modest Fashion Indonesia Ini Siap Menggebrak Front Row Paris

Terlebih, banyak teman-temannya yang melakukan filler payudara. Namun, efeknya ternyata begitu berbahaya. Sebab, meski 70 persen filler payudara akan berhasil, masih ada sisa 30 persennya yang memberi kegagalan.

"70 persen tindakan akan berhasil, kita akan senang. Tapi masih ada 30 persen kegagalan," tambahnya lagi.

Diakuinya, kondisi ini membuatnya malu. Namun, ia memberanikan diri setelah 4 bulan tutup mulut pasca filler payudaranya. Ia pun menegaskan, ini menjadi salah satu cara membuka mata para perempuan lain yang berniat menjalani filler payudara, bukan untuk panjat sosial alias pansos.

Dalam unggahan lainnya, Monica turut memberikan alasan filler payudara tak diperbolehkan. Terdapat tiga alasan utama yang ia beberkan berdasarkan jawaban dokter spesialis kulit. dr. Mita SpKK.

Pertama, filler akan tersebar di dalam payudara dan tidak hilang dalam 1-2 tahun dan akan meninggalkan parut di jaringan payudara dalam yang tidak akan bisa dibersihkan.

Kedua, Filler memiliki risiko menimbulkan emboli, masuk ke pembuluh darah yang dapat menimbulkan kematian dan stroke.

Ketiga, Apabila dikerjakan secara tidak benar, risiko infeksi akan besar. Komplikasi filler payudara sering akibat kumpulan nanah atau abses.

Ilustrasi sel kanker. (Unsplash.com/National Cancer Institute)

Penting! Ini Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi angka kematian akibat penyakit kanker payudara.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024