Ditangkap Lagi Gara-gara Kasus Narkoba, Millen Cyrus Buka Suara
- Instagram @nenk_update
VIVA – Keponakan Ashanty yang juga selebgram terkenal, Millen Cyrus lagi-lagi diamankan polisi gara-gara diduga terlibat kasus narkoba. Ini bukan kali pertamanya Millen diamankan gara-gara kasus narkoba.
Dari penangkapan kali ini, Millen mengklaim, mengkonsumsi obat clozapine yang masuk kategori psikotropika golongan IV. Millen mengaku mengkonsusmi obat tersebut untuk mengatasi masalah kecemasan yang dialaminya.
Seperti diketahui, clozapine sendiri merupakan obat untuk meredakan gejala skizofrenia, yaitu gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi karena cemas. Berikut pengakuan Millen.
"Obat itu untuk kecemasan," kata Millen di Markas Polda Metro Jaya, Senin 1 Maret 2021.
Millen menyebut dirinya sempat depresi. Nah, dalih Millen, obat itu dikonsumsinya guna mengatasi kecemasan dan depresi yang dialaminya. Millen menyebut dia merasa depresi sejak tersangkut kasus narkoba sebelumnya.
"Ya dengan musibah kemarin yang terjadi pada aku, jadi aku banyak pikiran dan tekanan dan keluarga juga," kata dia. Berikutnya, cerita soal Millen pernah ditangkap karena kasus narkoba.
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Millen ditangkap karena narkoba. Sebelumnya, keponakan dari penyanyi Ashanty itu juga pernah ditangkap karena kasus penyalahgunaan narkoba, pada bulan November tahun 2020. Millen kemudian direhabilitasi dan bebas pada bulan Januari 2021.
Untuk kasus narkoba keduanya, Millen kali ini diringkus oleh tim dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kombes Mukti Juharsa.
Kombes Mukti bersama anak buah menangkap keponakan artis Ashanty di sebuah kafe di daerah Jakarta Selatan pada Sabtu malam 27 Februari 2021. Dari hasil tes urine yang dilakukan pada Millen, Millen terbukti positif menggunakan benzo.
Alasan Millen Cyrus Takut Lakukan Operasi Kelamin: “Mereka Bakal Punya Dunianya Sendiri”
Keponakan Ashanty, Millen Cyrus, mengatakan bahwa operasi kelamin dapat membuat seseorang menjadi berbeda secara psikis. Ia pun ogah melakukan operasi tersebut.
