Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani Batal Nikah 21 Februari, Ada Apa?
- Tangkapan layar @dapurbincangonline
VIVA – Kabar mengejutkan datang dari pasangan kekasih Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani. Sebelumnya, Vicky dan Kalina disebut-sebut akan melangsungkan pernikahan tepat pada hari Minggu, 21 Februari 2021. Segala persiapan pernikahan sudah dilakukan. Bahkan, Kalina dan Vicky juga sempat melakukan fitting baju pengantin hingga melakukan sesi foto pre-wedding.
Namun, pada hari ini, Jumat, 19 Februari 2021, Kalina memberi pengumuman mengejutkan. Kalina mengatakan bahwa dirinya dan Vicky tidak jadi menikah pada tanggal 21 Februari 2021.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kalina di Instagram pribadinya. Ibu satu orang anak itu tampak mengunggah sebuah foto yang menampilkan dirinya tengah mengenakan busana berwarna merah muda. Seperti apa pesan Kalina yang dituliskan lewat caption di Instagram? Simak di halaman berikutnya.
Melalui caption yang ditulis dalam unggahannya itu, Kalina menyampaikan kabar mengejutkan tersebut. Kalina juga mengungkapkan permohonan maaf kepada beberapa pihak, salah satunya adalah keluarga.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Saya ingin memberitahukan, tanggal 21 Feb 2021 tidak ada pernikahan antara saya dan mas Vicky, dikarenakan ada satu dan lain hal,” tulis Kalina dikutip VIVA.
“Saya mohon maaf yg sebesar2nya utk semua pihak yg terkait.. Vendor, sahabat, dan keluarga besar,” tulis Kalina menambahkan. Lalu apa alasan Kalina membatalkan pernikahan pada 21 Februari 2021? Simak lagi penuturannya di halaman berikut.
Kemudian, Kalina mengaku belum bisa menjelaskan alasan yang menyebabkannya batal menikah dengan Vicky, pada tanggal 21 Februari 2021.
“Dan saya juga minta maaf utk semuanya, saat ini saya blm bs menjelaskan kenapa dan mengapanya.. Terima kasih.. (love) K,” tulis Kalina.
Update Hasil Quick Count Pilkada 2024, Ini Deretan Artis yang Menang dan Kalah
Pilkada 2024 menjadi salah satu momentum penting bagi masyarakat Indonesia, dengan pemungutan suara yang berlangsung serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
