Dituduh Angkat Anak Demi Konten, Ashanty: Buat Apa Tiap Bulan Biayain?
- Instagram @ashanty_ash
VIVA – Ashanty pernah mengangkat bocah bernama Muhammad Saputra alias Putra sebagai anak pada 2019. Bocah itu sempat viral karena berjualan cilok untuk membiayai hidup.
Namun, kini Ashanty menjadi sorotan karena dituduh telah menelantarkan Putra. Tuduhan itu datang dari seorang pria yang mengaku teman Putra, Abdul Hamim Jauzi.
Dia juga merupakan perwakilan dari LBH Keadilan yang mendampingi Putra dalam kasus ini.
Selain dituduh menelantarkan, Ashanty juga dituding hanya memanfaatkan Putra untuk membuat konten saja. Lantas, bagaimana tanggapan Ashanty atas tudingan itu? Klik ke halaman selanjutnya.
"Sakit hati. Saya ikhlas bantu orang kok begini balasannya. Saya udah anggap kaya anak, benar-benar kaya anak sendiri. Kalau buat konten ngapain naro ke pesantren jauhnya sampai 3 jam dari sini," kata Ashanty dalam tayangan YouTube sebuah infotainment.
Ashanty juga membeberkan bahwa dia sudah rela mengeluarkan biaya banyak untuk kebutuhan pendidikan Putra.
"Buat apa bayar mahal-mahal, tiap bulan biayain dari mulai baju, cucian, di pesantren ada juga yang cuci sendiri, dia dibayarin cucian, makan tiga kali, dapat jajan juga, apa yang kurang?" lanjut istri Anang Hermansyah itu.
Karena itu, Ashanty pun mempertanyakan tindakan Abdul Hamim Jauzi yang langsung membuat pernyataan kepada media tanpa melakukan klarifikasi. "Saya yakin lembaga itu sebelum preskon klarifikasi apakah benar begitu," kata Ashanty.
Ibu empat anak itu juga mengungkap kalau Putra pernah menanyakan kepadanya kenapa dia tidak tinggal bersama keluarga Ashanty. Dari sana, Ashanty sudah melihat bahwa bahwa pemikiran Putra sudah berbeda dengan yang diniatkan Ashanty.
"Dari awal niatnya saya mau dia jadi orang sukses, orang hebat. Kalau aku cuma buat konten kita ke sekolah aja, kalau mau buat konten aja aku panggil. Selama ini di pesantren bikin konten juga gak bisa," lanjut Ashanty.
Ashanty pun mengungkap kalau Putra beberapa kali meminta keluar dari pesantren, tempatnya disekolahkan oleh Ashanty. Itulah kenapa pendidikan pesantren Putra tidak bisa dilanjutkan.
"Kalau saya jadikan dia konten, saya suruh aja tinggal di rumah, ngapain disekolahin tiga jam dari sini, di pesantren berbayar, yang bonafid dengan kegiatan luar biasa," sambungnya.