Rohimah Sebut Kiwil Masih Mengharapkan Meggy Wulandari
- Instagram/meggykiwil
VIVA – Istri pertama Kiwil, Rohimah, diketahui menggugat cerai suaminya karena tak tahan lagi dipoligami. Sidang perdana perceraian mereka pun digelar pada Rabu, 20 Januari 2021 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sejumlah hal diungkapkan wanita yang sudah mendampingi Kiwil selama 22 tahun itu. Termasuk wanita-wanita yang pernah dinikahi Kiwil.
Selain soal pernikahan Kiwil dengan Venti Figianti, Rohimah juga menyebut Meggy Wulandari, yang menjadi wanita pertama dalam poligami Kiwil.
Apa yang diungkap Rohimah soal Meggy Wulandari? Simak informasi selengkapnya di halaman berikut.
Rohimah menyebut kalau Kiwil masih berharap pada Meggy. Kiwil dan Meggy kini diketahui sudah bercerai. Akibat pernikahan Meggy dan Kiwil, Rohimah pun merasakan dipoligami untuk kali pertama.
Oleh karena itu, Rohimah enggan merasakan dipoligami kembali oleh Kiwil. Tampaknya, Rohimah sudah lelah dengan adanya perempuan lain yang mengisi hati Kiwil.
"Dan di satu sisi ada Venti juga, di satu sisi, dia (Bang Kiwil) masih ada berharap Meggy Wulandari untuk bisa kembali sama dia," ungkapnya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Rohimah pun menepis adanya settingan dalam drama rumah tangganya itu. Menurutnya, apa yang ia sampaikan merupakan sesuai dengan apa yang Ia ketahui. "Ada perjanjian apa kita enggak tahu. Saya ngomong apa adanya," seru Rohimah.
Sementara itu, mendengar penuturan Rohimah, Kiwil enggan berkomentar banyak. Namun, ia menyesali urusan rumah tangganya harus menjadi perbincangan publik seperti ini.
"Ya intinya sih gue dengerin aja apa yang disampaikan sama Bunda. Ternyata konsumsi internal jadi konsumsi eksternal semuanya. Ya sudah ini, seharusnya bisa diselesaikan di sini, ya mau enggak mau, media tau," tutur Kiwil.
Namun, ditanyai siapa perempuan yang paling disayanginya, Kiwil menyebut kalau dia menyayangi istri dan mantan istrinya.
"Semuanya istri-istri saya sayang semuanya," tandas Kiwil.
Abidzar Al Ghifari Setuju dengan Poligami, Emangnya Mampu?
Abidzar menjelaskan bahwa sesuai ilmu agama Islam yang ia pelajari, memang berpoligami tidak dilarang dalam agama kecuali bagi orang-orang yang mampu saja.
