Dianggap Tak Berempati, Postingan Anisa Bahar Dicibir Netizen
- IG Official Lambe Turah
VIVA – Hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu 9 Januari 2021 petang kemarin langsung menjadi perhatian publik Tanah Air. Pesawat berjenis Boeing 737-500 tersebut diketahui jatuh di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Ya, kabar hilangnya pesawat Sriwijaya Air ini tentu menjadi peristiwa memilukan perdana di tahun 2021. Dunia penerbangan nasional pun kembali berduka atas musibah memilukan ini.
Ungkapan simpati yang mendalam juga ramai bermunculan di jagat maya merespons kecelakaan maskapai pesawat terbang Tanah Air tersebut.
Namun, para netizen justru melihat ada hal yang dianggap kurang berkenan dari postingan Insta Stories pedangdut Anisa Bahar yang justru mencuatkan polemik. Lantas, seperti apa ungkapan Anisa Bahar yang jadi sorotan netizen? simak ulasannya berikut ini:
Anisa Bahar yang pernah ngetop dengan goyang patah-patah itu rupanya turut merespons apa yang sedang terjadi dengan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Sayangnya, ungkapan yang diutarakannya malah dianggap tidak berempati terhadap perasaan keluarga korban.
“Makanya klo naik pesawat mau terbang matiin HP. Pada bandel sih penumpangnya.. Turut berduka cita Penumpang sriwijaya jurusan pontianak,” tulis postingan Insta Stories Anisa Bahar tersebut.
Sontak, ungkapan tersebut pun menuai sejumlah reaksi netizen yang menyebut apa yang diutarakan Anisa tidak sepantasnya menuding hal-hal yang belum diketahui pasti kebenarannya kepada para korban penumpang pesawat SJ-182 itu.
Meilhat postingan Insta Stories-nya memicu banyak reaksi dan polemik, Anisa pun coba menjelaskan apa maksud sebenarnya dari postingannya tersebut.
Penjelasan itu pun ditanggapi oleh akun gosip @lambe_turah dengan sebuah pernyataan singkatnya. “Lebih baik saling mendoakan. Pray For 182 SJ #PRAYFORSJ182,” tulis caption unggahan @lambe_turah.
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter ke Pasien di Malang Dibawa ke Jalur Hukum
Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter di Malang akan berlanjut ke ranah hukum.
