Tak Mau Stres, Christian Sugiono Batasi Informasi Soal COVID-19
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pandemi COVID-19 masih terus berlanjut di seluruh dunia. Hingga kini, kasus baru COVID-19 masih terus bertambah.
Di Indonesia, COVID-19 juga belum sepenuhnya terkendali mengingat kasus positif terus terjadi setiap hari. Situasi ini tentunya tidak mudah bagi semua orang untuk menghadapi dan melewatinya.
Christian Sugiono mengungkapkan, salah satu hal terpenting di saat pandemi seperti sekarang ini adalah menjaga kesehatan mental. Menurutnya, tak hanya kesehatan tubuh saja yang harus di jaga, namun juga kesehatan mental.
Seperti apa suami aktris Titi Kamal ini menjaga kesehatan mentalnya? Simak informasinya berikut ini.
"Dengan situasi COVID-19 seperti ini, kita dibombardir dengan berbagai berita, berbagai macam informasi di whatsapp grup. Kadang-kadang aku benar-benar udah sampai cut off all the information about covid. Dari yang enggak penting. Untuk apa? Supaya kita enggak ikut kebawa pusing," ujar Christian dalam konferensi pers virtual AIA Vitality, Minggu, 3 Januari 2021.
Ia berpendapat, banyaknya informasi yang beredar di media sosial, kadang kala membuat orang yang membacanya mengalami stres. Belum lagi jika informasi yang dituliskan masih simpang siur atau belum terkonfirmasi kebenarannya.
Oleh karena itu, Christian mengungkapkan kalau dirinya mulai membiasakan untuk membaca informasi dan berita secukupnya. Guna menjaga kesehatan mentalnya, Ia juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan melakukan hal menyenangkan bersama orang-orang terkasih.
"Jadi aku benar-benar jaga kesehatan mental dengan meng-cut informasi yang enggak benar," kata Christian.
"Kita banyak lihat hal baik, kita banyakin menghabiskan waktu bersama keluarga, membahas hal-hal di luar kejadian yang ada di dunia, supaya kita bisa tetap safe, bisa tetap waras di situasi yang mungkin sedikit agak aneh ini," serunya.
Siapa Sangka? Ngemil Bisa Jadi Obat Depresi, Ini Rahasianya!
Sekedar ngemil di jam kritis, kebiasaan ini bisa jadi tentang indikasi mental. Kebanyakan Gen Z dan milenial,mengalami hustle culture di mana mereka dituntut produktif
