Cerita Marsha Timothy Ribetnya Syuting Film Saat Pandemi COVID-19
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA – Aktris Marsha Timothy bercerita mengenai pengalamannya menjalani syuting saat pandemi COVID-19. Diketahui, Marsha menjadi salah satu pemeran dalam film horor produksi MD Pictures, berjudul Asih 2.
Proses syuting film Asih 2 dilakukan pada saat pandemi COVID-19, karenanya sangat mematuhi protokol kesehatan. Marsha menuturkan, syuting berlangsung pada bulan Agustus selama sekitar 25 hari.
Baca juga: Pengalaman Marsha Timothy Pertama Kali Main Film Horor
Sebagian besar kegiatan syuting dilakukan di luar kota sehingga para pemain dan kru harus menjalani karantina. Saat semua kembali ke basecamp, mereka harus mengisolasi diri.
“Dan seperti Mas Rizal (sutradara) bilang pas reading pertama pun harus ditest semua lah ya. Sebelum syuting kita harus semua baik pemain ataupun kru. Itu berkala gak cuma sekali. Tapi saat syuting ditest lagi,” kata Marsha Timothy di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis, 19 November 2020.
Marsha juga menceritakan bagaimana dia selalu membawa perlengkapan pribadi agar terhindar dari virus corona.
“Keribetan ya karena bawaan kita sendiri menjadi banyak dengan semprotan-semprotan apalah, cuci muka segala macam lebih sering. Tapi gak seberat dari awal kita pikirin akan ribet, ternyata enggak,” kata Marsha.
Lebih lanjut, Marsha menjelaskan bahwa orang-orang yang ada di lokasi syuting film Asih 2 selalu mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.
Baca juga: Pidi Baiq Buat Marsha Timothy Kenang Masa Kecil
“Dan teman-teman kru selalu diwajibkan selalu pakai masker karena memang tidak boleh dicopot kalau mereka, kalau kita pemain ya gak mungkin kan syuting pakai masker. Tapi saya juga berterima kasih kerja samanya dengan teman-teman kru bahwa mereka sangat mematuhi gitu, semuanya sangat mematuhi dan menjaga kebersihan,” tutur Marsha.
Dharma Sebut Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omset Akibat Pandemi COVID-19
Calon Gubernur nomor urut 2 (dua), Dharma Pongrekun membeberkan bahwa COVID-19 menjadi faktor utama dari penurunan pengunjung dan omzet di banyaknya pasar tradisional Jak
