Sering Tolak Ajakan Taaruf, Ternyata Ini Tipe Pria Idaman Ayana Moon
- Instagram @xolovelyayana
VIVA – Selebgram hijab asal Korea Selatan, Ayana Jihye Moon atau Ayana Moon mengungkapkan bagaimana kehidupan dia saat ini setelah menjadi mualaf. Dia merasa sangat bahagia, punya banyak teman dan menjadi karakter yang lebih baik.
Ayana juga banjir kerjaan off air di Indonesia. Selain jadi brand ambassador sebuah produk kecantikan, dia kerap menerima endorse dan jadi model fesyen muslimah.
Punya banyak teman, namun Ayana hingga saat ini tak tampak menggandeng pria Indonesia atau asing sebagai tambatan hatinya. Ternyata sudah banyak pria yang mengajak taaruf lewat direct message Instagram, namun dia cuek.
Hal ini dikarenakan Ayana tak mudah percaya begitu saja dengan yang mengajaknya taaruf. Lalu bagaimana karakter pria idaman Ayana Moon?
"Baik, pintar, tidak tua, respect sama perempuan, bisa bahasa Inggris," kata Ayana dalam tayangan E-TalkShow tvOne bertema Kisah Hijrah, Mantap Berhijab hari Jumat malam, 9 Oktober 2020.
Ibadah tentu menjadi tolak ukur nomor satu sebagai seorang pria untuk membimbing wanita sebagai pendamping hidup. Maka dari itu, Ayana juga ingin sosok pria yang soleh dan rajin ibadah.
"Soleh, bisa mengaji, salat lima waktu," ucap dia melanjutkan.
Apakah harus kaya? Ayana tak memandang status sosial dan kekayaan. Hanya saja gadis yang sering disebut mirip Song Hye Kyo itu ingin pria yang mapan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup di masa depan.
"Well, its not too important (kaya). Tapi harus punya pekerjaan," ujar gadis kelahiran 28 Desember 1995 itu.
Seperti diketahui, Ayana Jihye Moon memeluk agama Islam pada pertengahan tahun 2019 lalu. Dia pindah seorang diri dari Korea Selatan ke Malaysia untuk belajar agama Islam.
Tak lama setelah menjadi mualaf, dia pun ke Indonesia. Ayana Moon jadi banjir off air di dunia hiburan dan kecantikan. Dia senang karena dapat menjalani bulan suci Ramadhan pertama kalinya di Indonesia tahun 2020.
Bencana Banjir Dahsyat di Spanyol, Total Korban Tewas Mencapai 211 Orang
Hujan lebat dan badai telah menyebabkan situasi darurat di Spanyol, terutama di Valencia, Castilla-La Mancha, dan Andalusia.
