Idap Bipolar, Marshanda Butuh Waktu 5 Tahun untuk Menerima
- Instagram Marshanda
VIVA – Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Artis cantik, Marshanda banyak berbagi cerita tentang gangguan mental yang juga ia derita.
Diketahui, Marshanda didiagnosis menderita penyakit bipolar disorder sejak 2009 lalu. Namun, tidak mudah bagi dirinya untuk menerima bahwa dia memiliki penyakit mental tersebut. Butuh waktu bertahun-tahun, hingga dia akhirnya 'menyerah' dan berdamai dengan penyakitnya itu.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Marshanda Curhat soal Penyakit Bipolar
"Aku sampai empat tahun pertama dari dikasih tahu kalau aku bipolar, itu aku denial full 4 tahun. Aku enggak mau tahu bipolar itu apa, aku dikirimin sama keluarga tiap minggu, kayak weekly email educational info tentang bipolar disorder, enggak pernah ada yang aku buka," kata wanita yang akrab disapa Caca itu saat menjadi bintang tamu di program Hidup Sehat di tvOne, Jumat, 9 Oktober 2020.
Hingga akhirnya pada tahun kelima, Caca baru mulai membuka diri. Karena menurut dia, itu bukanlah sesuatu yang mudah diterima oleh diri kita. Terlebih, pengidap gangguan mental harus melakukan pengobatan seumur hidup.
"At least, kalau memang udah stop minum obat dari psikiater harus tetap ada maintenance, seperti konseling, terapi ini itu, dan segala macam," lanjut dia.
Selain itu, menurut Marshanda, hal yang mengganggu lainnya ketika mengidap penyakit ini adalah membuat dia selalu teringat kalau dia memiliki mental illness. Sehingga, butuh waktu untuk bisa berdamai.
"Jadi, itu sesuatu yang kita perlu berdamai dengan hal itu dalam diri kita. Baru kita bisa menerima dan kita akhirnya bisa menghadapi dan tetap jadi manusia yang berfungsi, bisa bekerja, bersosialisasi, dan sebagainya," kata dia.
Ibu dari Sienna Ameerah Kasyafani itu mengatakan, peran keluarga sangat besar dalam membantunya melawan bipolar disorder. Terlebih, Marshanda memiliki hubungan yang sangat dekat dengan sang mama dan adik-adiknya.
"Kita memang emotional bonding-nya sangat kuat banget. Jadi, mereka benar-benar care, bahkan aku rasa, mamaku tuh lebih dulu mempelajari bipolar disorder itu apa, cara menghadapinya segala macam, dibanding aku," ungkap Caca.
"Karena dia udah meng-equipment dirinya sendiri dengan segala macam ilmu tentang itu, supaya bisa tahu kita harus ngapain. Jadi, aku kayak enggak mau tahu awalnya, tapi dia duluan yang selalu mengirimkan email-email itu," tutur Marshanda.