Mulai Berhijab, Nathalie Akui Masih Ada yang Bikin Risih
- Instagram @nathalieholscher
VIVA – Tepat pada 22 September lalu, Nathalie Holscher memantapkan langkahnya memeluk agama Islam setelah dibantu oleh Mualaf Center Indonesia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Nathalie menjadi mualaf turut ditemani oleh pelawak, Entis Sutisna alias Sule. Ia mengumumkan kabar bahagia itu melalui akun Instagram pribadinya, @nathalieholscher.
"Di hari selasa pukul 17:17 wib ALLAH SWT melembutkan hati saya untuk memeluk agama ISLAM yang sebelumnya sudah saya inginkan untuk memeluk agama islam. terimakasih MUALAF CENTER INDONESIA @steven.indra.wibowo yang telah membimbing saya dalam proses syahadat secara syariat . dan terimakasih untuk @ferdinan_sule sudah menjadi saksi," tulis Nathalie dikutip VIVA, Jumat 2 Oktober 2020.
Setelah menjadi mualaf, Nathalie mengaku tidak langsung menggunakan hijab. Ia menggunakan hijab setelah merasa tidak nyaman jika bagian tubuhnya terlihat oleh orang lain.
"Enggak langsung. Awalnya pelan pelan aja deh pakai kerudung nanti sabar dulu. Pas selesai solat ashar kayaknya pakai kerudung lebih ketutup. Semenjak mualaf kesininya enggak percaya diri gitu tato keliatan dikit langsung tutup, rambut juga," kata Nathalie saat ditemui di kawasan Tendean, beberapa waktu lalu.
Nathalie mengaku kini lebih nyaman jika berpergian dengan menggunakan hijab. Apalagi Nathalie yang saat ini masih memiliki tato merasa tidak nyaman jika terlihat oleh orang lain.
"Lebih nyaman sih karena mulai risih aja tato keliatan, apapun itu lah sudah mulai risih," katanya.
Memang saat ini, Nathalie sedang proses untuk menghilangkan tato yang ada di tubuhnya. Sebab, tidak bisa hanya dengan satu kali proses untuk menghilangkan tato.
"Niat ngilangin sih, karena tato butuh proses gak cuman sekali, butuh tiga kali treatmen atau empat kali baru ilang. Ini lumayan ilang," ucapnya.
Kelompok yang Gulingkan Assad Berambisi Politik Berkedok Agama, Menurut Alumnus Suriah
Alumnus Suriah Najih Arromadloni alias Gus Najih menilai apa yang terjadi di Suriah adalah dampak dari konflik politik berkepanjangan dan bukan akibat konflik agama.
