Bicara Lantang Soal COVID-19, dr Tirta Ikhlas Jika Dipenjarakan

Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta.
Sumber :
  • Instagram: dr. Tirta

VIVA – dr Tirta kembali membuat sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan untuk publik. Ia menyinggung para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang dianggap takut untuk membuat pernyataan dan kebijakan dimasa Pandemi COVID-19. 

Viral Juru Parkir Liar Lakukan Pelecehan Seksual dengan Memegang Dada Korban, Pelaku Akui Tak Takut Polisi

Tirta menilai para Menteri saat ini sedang takut dengan adanya isu mengenai perombakan kabinet. Sehingga tidak ada Menteri yang berani membuat kebijakan yang aneh. 

"Mungkin Menteri kita takut statement karena takut di reshuffle. Takut buat kebijakan aneh-aneh karena takut di reshuffle apa lagi deket-deket akhir tahun," ujar Tirta dalam video YouTube bersama Deddy Corbuzier, Rabu, 30 September 2020.

Pastikan Pilkada Serentak Siap Digelar, Budi Gunawan Minta Warga Jangan Golput

Meski mengeluarkan ucapan yang cukup berani, Tirta mengaku sudah ikhlas jika memang ada pihak yang ingin memasukkannya ke penjara. Sebab, ia merasa hanya berbicara sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. 

"Gua udah ikhlas pak, paling apa sih? Hilang, bui, ITE. Ikhlas dikebiri, dihancurkan karakter, di-hack, dokter dicopot, mau gimana, memang fakta di lapangan kayak gitu kok masa gua enggak boleh bicara," ucapnya. 

Di Istanbul, Wakil Ketua MUI Cerita Kontribusi Turki Utsmani Perkenalkan Masjid Al Aqsa ke Jawa

Selain itu, dalam video YouTube berjudul Kami butuh MAKAN! Bukan MASKER? dr Tirta. Dia juga menyampaikan ada dua saran yang bisa dilakukan oleh para Kepala Daerah saat ini. 

"Jadi saranku untuk Kepala Daerah yang di sentuh itu tiap daerah red zone itu terutama Jakarta, Jawa Barat, JawaTimur, Jawa Tengah, Bali, Sulsel, Sulawesi Tenggara kalau bisa swab gratis sama UMKM disentuh dengan subsidi," ucapnya. 

Menurut Tirta saat ini masyarakat sudah cukup banyak yang putus asa sehingga bisa menjadi suatu konflik. Sebab, masyarakat sudah mengeluarkan cukup banyak tenaga dan uang untuk bertahan dari COVID-19.

"Hopeless, itu yang terjadi sekarang makanya gua bersuara karena kondisi dilapangan panas. Sekarang dibulan Mei mereka bisa bertahan karena tabungan masih ada. Di bulan September kasus COVID naik, PHK meningkat, daya beli menurun," ucapnya.

Foto doa bersama

Pemuda Katolik Gelar Doa Bersama Agar Pilkada Serentak Besok Damai dan Rukun

Doa bersama dilakukan untuk mendukung terselenggaranya Pilkada serentak 2024, di seluruh Tanah Air secara damai

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024