Ngaku Bucin saat Pacaran, Dinar Candy: Aku Diapain Aja Mau
- Instagram @dinar_candy
VIVA – Dinar Candy mengaku beberapa kali ditawar untuk bercinta dengan para om-om atau gadun. Namun, dia selalu menolak lantaran geli dan ogah membayangkan berhubungan intim dengan pria yang sangat tua.
Dinar mengakui hal itu lewat podcast Deddy Corbuzier berjudul ‘PODCAST TANPA BRA!! Dinar Candy - Deddy Corbuzier Podcast’ yang baru saja tayang beberapa jam lalu. Bahkan Dinar di-blacklist lantaran menolak tawaran tersebut di beberapa klub malam.
"Ada lima klub nge-blacklist aku, enggak boleh main. Ditanyain, 'Dinar mau enggak sama bos? Harganya berapa?’ Aku enggak mau," ujar Dinar Candy.
"Kenapa enggak mau?" tanya Deddy.
"Ya atuh, kebayang kayak mau ciuman sama kakek. Ya enggak sih?" tutur Dinar.
"Geli ya," ucap Deddy Corbuzier tertawa.
Menurut Dinar, dia harus punya rasa cinta dan sayang kalau memang harus bercinta dengan seorang pria. Lebih lanjut, Dinar mengaku kalau dia sosok gadis bucin (budak cinta).
"Ya aku mah harus ada rasa. Aku tuh kalau udah pacaran, bucin banget. Diapain aja mau, ngapain aja mau," ungkap Dinar Candy menjelaskan.
"Hah? Kepala gue gatel nih. Gue enggak pernah gatel loh selama podcast," tutur Deddy Corbuzier.
"Aku tuh setia," ucap Dinar.
"Tiba-tiba gue gatel semua, ketek gatel," kata Deddy menggaruk tangan, ketiak dan dadanya.
"Enak tahu bucin-bucin kayak gitu," ucap Deddy.
"Ada sensasi-sensasi membutuhkan, sensasi dipaksa memaksa. Fantasinya apa dalam bercinta?" tanya Deddy.
Tanpa pikir panjang, Dinar mengaku dia suka yang tipe hardcore. Hanya saja Dinar tak paham berbagai istilah seks seperti fetish dan gangbang.
"Uh, hardcore lah, hahaha," jawab Dinar.
"Hardcore tuh gimana? Ada fetish, ada gangbang," ujar Deddy menjelaskan.
"Aku tuh enggak tahu yang kayak gitu," ujar Dinar Candy.
"Oh, enggak tahu. Nanti belajar sama om," kata Deddy Corbuzier menggoda sembari tertawa.
Tak Ambil Gaji dan Tunjangan Stafsus Menhan, Deddy Corbuzier: Rakyat Lebih Butuh
Deddy Corbuzier resmi menjadi Stafsus Menhan. Namun, ia menolak gaji dan tunjangan, menegaskan rakyat lebih butuh. Simak alasannya di sini!
