Rano Karno Ungkap Masa Lalu Yenny Rachman, Rusak Pasaran Honor Aktor

Yenny Rachman
Sumber :
  • YouTube si Rano

VIVA – Rano Karno jadi sorotan saat berbincang dengan Yenny Rachman di channel YouTube si Rano. Di Channel Youtube nya Rano menceritakan perjalanan karier Yenny Rachman dari pemeran figuran hingga menjadi bintang film yang merusak honor pasaran bintang film kala itu. 

JIS Batal Jadi Lokasi Kampanye Akbar Pramono-Rano, Bang Doel: Transportasi Sulit, Kasihan Emak-emak

Lewat channel YouTubenya, berjudul "Nostalgia Sama Sobat Pemegang 3 Piala Citra" Rano Karno memuji kesuksesan Yenny Rachman sebagai aktris. 

Yenny yang berdarah Aceh, Madura dan China memiliki perjalanan karier sebagai artis yang nyatanya banyak ditentang keluarga. Yenny muda adalah sosok yang sering bolos sekolah. Namun, hal itu justru mengantarkannya pada dunia akting. 

Usai Didukung 7 Anggota KIM Plus, Pramono Ungkap Banyak Dukungan Serupa tapi Tertutup

Baca Juga: Raffi Ahmad Tawar Oplet Si Doel Ditukar Roll Royce Miliknya

Aktris Senior Yenny Rachman

Siap-siap, Oknum Jual Nama PPP Dukung Pramono-Rano Bakal Ditindak Tegas

Yenny mengaku terjun di dunia akting di tahun 1974. Sementara Rano Karno terjun di dunia akting di tahun 1970. Meski begitu, Rano Karno mengaku bayarannya sebagai bintang film kala itu jauh lebih rendah dibandingkan Yenny Rachman. 

"Film pertama itu tahun '74, waktu itu umur 14 tahun peranin anak yang buta. Gw juga pernah jadi figuran di film Jimat Benyamin. Mainnya sama Lenny Marlina yang udah top banget," kenangnya. 

Diakui pula oleh Yenny, sosok pertama yang berjasa membawanya ke dunia akting adalah seorang sutradara bernama Bay Isbahi. "Gue  waktu muda males sekolah, kalau bolos gue paling suka. Pada saat itu ada ice skating di Senayan, gue main ice skating di situ. Kebetulan di situ ada syuting, sutradaranya Bay Isbahi, pemainnya Lenny Marlina, orangnya gak sombong, ketemu di tempat ice skating itu," kata Yenny menceritakan awal mula perjalanan kariernya terjun di dunia akting. 

Baca Juga: Makanan Khas Betawi Jadi Menu Wajib Rano Karno di Hari Lebaran

Hari berikutnya, lanjut Yenny, syuting Lenny Marlina kembali dilakukan di tempat yang sama. Tak mau ketinggalan, Yenny pun kembali bolos sekolah. "Besokannya gue diajakin lagi, gue suka. Gue waktu itu bukan siapa-siapa. Besok-besoknya mereka syuting lagi gue ke situ lagi, bolos lagi. Lama-lama gue diolmeln orangtua gue sampe mau dibotakin kepala gue karena bolos mulu," kisahnya sambil tertawa. 

Rano Karno

Rano Karno pun tahu betul perjalanan karier Yenny Rachman. Beberapa fase dijalani Yenny, bahkan mulai akting di dunia film, Yenny rela tak dibayar. Yenny Rachman pun mengakui hal itu. 

"Gue mulai (main film) enggak dibayar. Tapi pas film film gue Kabut Sutra Ungu dapat best actres baru gue dilirik orang," kata Yenny Rachman. 

Baca Juga: Selesaikan Naskah Akhir Kisah Cinta Si Doel, Rano Karno Baper

Yenny di film Kabut Sutra Ungu meraih piala citra sebagai aktris terbaik Indonesia sekligus sebagai aktris terbaik di Asia. Ketika itu  ia meraih piala di Bali lewat Festival Film Asia. "Lumayan (dari situ) honor mulai naik. 

Rano Karno pun menimpali, dari situ, Yenny Rachman bikin honor pemain film Indonesia rusak. 

"Ngomongin soal honor, eranya Yenny Rachman dengan Roy Marten yang bikin pasaran honor pemain Indonesia rusak," kata Rano. 

"Dulu honor dia (Yenny), Roy Marten, Robby Sugara, Yati Oktavia  honor Rp5 juta," kata Rano. 

"Tapi kan perjalanan gue gak gampang dari gak dibayar. Figuran gratis, pernah juga dibayar Rp2500, jadi figuran pernah gue," yenny Rachman menimpali. 

Rano Karno pun membandingkan dengan honornya. Meski sudah terkenal ketika itu Rano mengaku honornya hanya Rp500 ribu. "Gak pernah ada bintang film honor Rp5 juta, yang laing paling Rp500 ribu."

Jadi kenapa Yenny Rachman tertarik terjun ke dunia film terkuak menurut Rano Karno. "Kenapa tertarik di dunia film, mungkin udah garis tangan juga kali ya. Mungkin yang tadinya orangtua gak setuju, gak diajak ngomong bertahun-tahun sama orangtua, begitu gue dapat piala citra papi gue baru mau ngomong," kata Yenny Rachman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya