Jakarta PSBB Lagi, Joko Anwar Imbau Masyarakat Tak Lakukan Ini

Joko Anwar
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Sutradara ternama Joko Anwar, memberi komentar mengenai keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Mau Persahabatan Abadi? Rahasia Mengapa Teman Lama Selalu Ada

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pada tanggal 14 September 2020, PSBB akan kembali diterapkan di Jakarta.

Melalui akun Twitter pribadinya, @jokoanwar, sutradara film Gundala itu mengimbau masyarakat untuk tidak lagi mengunggah kegiatan-kegiatan seperti nongkrong dan makan-makan ke media sosial.

Jangan Dibuang! Ini 5 Alasan Kenapa Anda Harus Makan Ceker Ayam

Cukup lah udah sharing di sosmed lagi nongkrong, makan-makan, olah raga rame-rame tanpa masker gak jaga jarak krn selain bikin kita lupa pandemi makin parah, juga tenggang rasa lah sama yg untuk bertahan hidup aja susah. Pemerintah belum bisa diandelin, we only have each other,” tulis Joko Anwar dikutip VIVA, Jumat, 11 September 2020.

Dalam unggahan yang lain, Joko Anwar juga mengingatkan masyarat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Menurut Joko, patuh terhadap protokol kesehatan dapat menyelamatkan jiwa.

Perut Buncit Mengganggu? Coba 5 Minuman Ini untuk Hasil Maksimal!

Pakai masker selalu, teman-teman! Jaga jarak dan sering cuci tangan. Sederhana tapi bisa menyelamatkan jiwa,” tulis Joko,

Sontak saja, pernyataan yang diunggah oleh Joko mendapat banyak respons dari warganet.

Seharusnya memang ga nongkrong dulu sih. Soalnya ga sharing jg kalau masih nongkrong ya sama aja ???? Boleh nongkrong tp utamakan protokol kesehatan yg sudah pasti susah dilakukan pas nongkrong. Jangan nongkrong dulu aja deh mending,” tulis salah satu warganet membalas pernyataan Joko Anwar.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (istimewa dok PP Muhammadiyah)

Muhammadiyah: Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD Mesti Dikaji Multiaspek

Ketua Umum Muhammadiyah menyebut wacana terkait pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD perlu dikaji dari berbagai aspek oleh pemerintah dan legislatif.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024