Alasan Pasha Ungu Cat Rambut: Supaya Orang Enggak Fokus ke Buncit
- Instagram @pashaungu_vm
VIVA – Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said atau Pasha mencat rambutnya menjadi kuning. Rambut itu sudah dicukur habis setelah mengundang beberapa komentar termasuk dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.
Saat itu, Pasha beralasan rambut dicat karena akan syuting video klip bersama band asal Palu, Fladica. Pasha ingin perhatian orang teralihkan dari bentuk perutnya saat ini. Hal itu jadi alasan Pasha mengubah warna rambutnya.
"Kan untuk menutupi buncitnya aja, itu maksud saya. Supaya orang enggak fokus ke buncit ini. Fokusnya ke mana? Ke rambut, ternyata berhasil ya. Video klipnya belum keluar, malah rambutnya duluan yang diomongi," kata Pasha saat ditemui di kawasan Tendean, Kamis malam, 6 Agustus 2020.
Pasha tidak lama tampil dengan rambut seperti itu. Ia mengaku patuh dan tidak mencoba mencari dalih atau pembenaran. Pasha langsung mencukur habis rambutnya setelah video klip tersebut selesai dibuat.
"Menurut saya harus saya apresiasi, dan tentunya kami tidak ada lagi argumentasi kecuali patuh dan juga taat terhadap apa yang sudah beliau sampaikan," kata Pasha.
Ia berharap, setelah berbuat seperti itu akan mengangkat band asal Palu. Video klip itu akan segera ditayangkan dan Pasha berharap hasilnya bisa memuaskan.
"Itu dalam rangka mengangkat atau membuka pintu bagi musisi daerah Palu, paling tidak perwakilan agar bisa berkiprah di nasional, saya kira itu," ucapnya.
Baca juga: Pasha Ungu Cukur Habis Rambut Pirangnya
Pasha tampil plontos bukan karena hanya diperingatkan. Ia mencukur habis rambut di satu hari menjelang Idul Adha. Pasha ingin tampil lebih rapih dalam menyambut hari raya tersebut.
"Terus saya plontos pun memang karena besoknya harus melaksanaka salat Idul Adha sehingga memang saya kira tidak etis kalau saya berambut kuning," ujar Pasha.
Disinggung Pasha Ungu Soal Tak Dapat Bansos, Zaidul Akbar Ungkap Cara Sembuhkan Celebral Palsy
Pasha Ungu baru-baru ini mengadukan masalah anak penderita celebral palsy yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah saat menghadiri rapat kerja Komisi VIII.
