Mengaku Kirim DM ke Anji, Rina Nose: Itu Bentuk Empati

Rina Nose.
Sumber :
  • Instagram @rinanose16

VIVA – Nama musisi Anji kembali diperbincangkan warganet karena mengunggah sebuah pernyataan mengenai adanya perbedaan pendapat soal virus corona. Anji tampak mengunggah foto screenshot yang menampilkan pesan dari seorang artis yang dikirimkan kepadanya.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Artis tersebut tampak mengirim pesan kepada Anji melalui direct message (DM) Instagram. Dalam pesan tersebut, artis itu mengatakan bahwa dirinya mendukung Anji. Artis tersebut juga mengatakan bahwa saat ini COVID-19 seolah sudah menjelma menjadi sebuah kepercayaan baru yang haram untuk dibantah.

Baca Juga: Anji Buka Suara Usai Kritik Kebijakan Pemerintah

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Namun ternyata, banyak warganet yang menganggap bahwa artis yang mengirim pesan kepada Anji itu adalah Rina Nose. Hal tersebut didasarkan pada kemiripan foto profil Instagram Rina dan foto profil Instagram artis yang mengirim pesan kepada Anji.

Diketahui, Anji memang memperlihatkan sedikit bagian dari foto profil Instagram artis yang mengirim pesan kepadanya tersebut. 

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Baca Juga: Diduga Artis yang Kirim DM ke Anji, Rina Nose Dinyinyirin Warganet

Anji eks Drive.

Karena hal tersebut, unggahan foto terakhir di Instagram Rina pun dipenuhi oleh banyak komentar dari warganet. Rina tampak membalas komentar warganet dan membenarkan bahwa dirinya lah yang mengirim pesan kepada Anji tersebut.

Oh ini yang DM Manji,” kata warganet kepada Rina.

Iya saya. Ada yang bisa dibantu?” balas Rina merespons.

Selain itu, Rina Nose juga tampak mengungkapkan pernyataan panjang di Instagram Story pribadinya. Rina menjelaskan bahwa dirinya selalu memiliki empati kepada orang-orang yang disudutkan oleh opini publik karena mengungkapkan sebuah pemikiran.

Saya selalu memiliki empati terhadap orang-orang (siapapun itu) yang disudutkan oleh opini publik secara membabi buta akbat mengungkap sebuah pemikiran (yang sebetulnya tidak melanggar nilai moral ataupun melanggar hukum) di ruang publik,” tulis Rina.

Rina menambahkan bahwa dirinya pun sempat memiliki pengalaman pahit terkait ‘penindasan mental’ oleh publik.

Mengingat saya pernah punya pengalaman pahit semacam ‘penindasan mental’ oleh publik secara massive dan terus menerus, jadi saya paham betul bagaimana rasanya berada di kondisi itu,” tulis Rina.

Rina juga mengatakan bahwa ketika dirinya mengungkapkan sebuah dukungan kepada orang-orang yang mengalami hal serupa, bukan serta merta dirinya setuju dengan semua perilaku atau pemikiran orang tersebut.

Kalau saya mengungkapkan sebuah dukungan pada orang-orang yang mengalami hal serupa, itu adalah bentuk empati. Bukan serta merta saya mutlak menyetujui semua perilaku atau pemikiran orang tersebut,” tulis Rina.

Sebab saya tidak suka dikotak-kotakkan. Saya risih dengan sebuah label. Pengikut ini lah, penganut anu lah. Justru saya tebuka dengan berbagai hal dan kemungkinan. Karena memang tidak ada yang lebih abadi daripada perubahan,” tulis Rina Nose menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya