Sapardi Djoko Damono Meninggal, Maudy Koesnaedi: Terima Kasih Guru
- Twitter Goenawan Mohamad @gm_gm
VIVA – Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada hari ini, Minggu, 19 Juli 2020. Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun.
Kabar mengenai meninggalnya Sapardi Djoko Damono beredar melalui sebuah pesan singkat di kalangan pewarta. Dalam pesan singkat tersebut dijelaskan bahwa Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di salah satu rumah sakit yang terletak di kawasan BSD, Tangerang Selatan,
“Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Sapardi Djoko Damono pagi ini pkl. 09.17 WIB di RS EKA BSD,” demikian bunyi informasi yang beredar tersebut.
Kabar duka mengenai meninggalnya Sapardi Djoko Damono juga dibenarkan oleh artis senior Maudy Koesnaedi. Maudy mengunggah informasi mengenai meninggalnya Sapardi lewat akun Twitter pribadinya. Maudy juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Sapardi karena telah menjadi guru yang mengajari banyak hal.
“Selamat Jalan Pak Sapardi Djoko Damono.. Terima kasih sudah menjadi guru, mengajari banyak hal melalui karyamu,” tulis Maudy dikutip VIVA.
Maudy menambahkan bahwa karya-karya dari Sapardi telah menemani dirinya di banyak waktu. Maudy juga tampak memberikan doa yang terbaik untuk Sapardi Djoko Damono.
“Karya2mu menemani banyak waktu ku.. Selamat istirahat Pak.. tenang damai disana... Doaku mengiringi..,” tulis Maudy.
Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran
AI membawa dampak positif dalam pendidikan, seperti personalisasi dan efisiensi. Keseimbangan penggunaan AI sangat diperlukan.
