Rumah Duka Omas Dipenuhi Pelayat dan Karangan Bunga
- Istimewa
VIVA – Duka atas kepergian pelawak Omas Wati atau yang akrab disapa Mpok Omas turut dirasakan seluruh masyarakat. Sejak dikabarkan meninggal dunia, rumah duka di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat telah ramai didatangi pelayat.
Pelayat memang telah memenuhi dalam dan luar rumah sejak malam hari, Kamis, 16 Juli 2020. Bahkan hingga pagi hari tadi masih banyak pelayat yang hadir di rumah duka.
Baca Juga: 8 Fakta Meninggalnya Omas, Seniman Asli Betawi yang Ceplas-ceplos
Rekan-rekan selebriti juga turut datang ke rumah duka, di antaranya Elly Sugigi, Daus Mini dan Saleh Ali atau Said Bajuri. Di sekitar rumah juga terlihat beberapa karangan bunga dari rekan-rekan Omas.
Omas diketahui meninggal dunia pada Kamis malam, 16 Juli 2020. Sebelum meninggal dunia, Omas sempat menderita beberapa penyakit dan sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Kronologi Omas Meninggal, Sudah Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit
Adik laki-laki dari Omas, Mastur, mengatakan penyebab Omas meninggal memang belum diketahui. Tetapi, Omas memang sudah lama sakit. Ia menderita diabetes dan penyakit paru-paru.
Mastur juga mengungkapkan sesaat sebelum meninggal sang kakak ternyata sempat pingsan di rumahnya. Ia juga mengatakan jika Omas memang sudah tak mau dirawat di rumah sakit.
"Sebelum Isya, dikabarkan pingsan. Dapat dari keponakan gue, 'Encing udh enggak ada'. Dia emang enggak mau ke rumah sakit, karena takut disuntik," kata Mastur.
Omas meninggalkan tiga anak dari mantan suaminya, yakni Muhammad Rizky Dioambiah, Dinda Olivia dan Dimas Aji Septian. Omas bercerai pada tahun 2002 silam.
Anak Omas Wati, Muhammad Rizky Dioambiah atau yang akrab disapa Dio menyampaikan sebelum meninggal dirinya sempat menemani ibunda menonton televisi. Dio pun izin meninggalkan Omas sebentar, namun saat dirinya kembali ternyata Omas sudah tidak bernapas.
"Jadi dia tadi pas jam setengah delapan lagi nonton TV biasa kan. Saya tinggal bentar buat ngasih makan kucing, terus saya nitip ke adik saya kan. Nah, sekitar jam 19.50 saya udah balik lagi, terus jalan ke kamar mandi saya lihat dia kok perutnya enggak ngembang kempis gitu, enggak kayak orang lagi bernapas,” kata Dio.
“Saya kira tidur, soalnya matanya setengah terbuka. Terus saya cek napas di hidung udah enggak ada dan saya bangunin udah lemas dan tangannya udah dingin banget," tambahnya.
Ia pun mencoba melakukan pertolongan pertama.
"Terus saya manggil kakak saya yang pertama dan ngasih pertolongan pertama, tapi enggak ada reaksi. Barulah kita manggil saudara semua, kalau mama udah enggak ada," sambungnya.