Via Vallen Sebut Pembakar Mobilnya Mabuk

Via Vallen.
Sumber :
  • Instagram/viavallen

VIVA – Pedangdut Via Vallen kembali angkat suara terkait tragedi pembakaran mobil Toyota Alphard miliknya. Via mengaku pria yang diktahui bernama Pije tersebut memang mendatangi rumahnya. Namun Pije dalam pengaruh minuman keras dan berprilaku tidak menyenangkan.

Viral Ormas Ajukan Proposal Tahun Baru Rp44 Juta, Begini Respons Polisi

"Pertama kali dateng kerumah posisi dia udh MABOK dan NYOLOT Pas ngomong udh bau minuman , makanya di hadang sampe di panggilin polisi," tulis Via dalam instagram storiesnya.

Menurut Via, polisi yang datang justru dimaki-maki oleh Pije. Via bahkan memegang bukti rekaman kejadian tersebut. Dalam stories itu, Via membantah ada anggota keluarga yang mengeluarkan kata-kata kasar atau tidak menyenangkan kepada pelaku.

Kapolrestabes Medan Beberkan Kronologi Penangkapan Warga Berujung Tewas: Belum Ada Sprindik

"Di media pada nulis judul tetang pelaku sakit hati gara2 di bilang kotor dan lusuh oleh salah satu keluarga saya??? Demi Allah gak ada satupun anggota keluarga saya pernah bilang kayak gitu," tulisnya.

Via menganggap media keliru dan terlalu membesar-besarkan. Padahal keterangan tersebut diucapkan oleh Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji. Keterangan itu didapat polisi setelah memeriksa pelaku, bukan untuk menyudutkan Via.

Viral! Bocah Kelas 5 SD Rela Curi Motor Tetangga untuk Temui Ayah, Warganet: Jangan Hukum Dia Pak Polisi

"Dia dua kali ke rumah Via Vallen, tapi tidak ketemu Via Vallen langsung. Hanya ditemui seseorang, tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar. Seperti menyebut kotor, lusuh, dan sebagainya. Itu pengakuan pelaku," kata Sumardji, Rabu, 1 Juli 2020.

Sayangnya, Via tetap menganggap hal itu sebagai penggiringan opini publik. Sampai saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Pije. Saat diperiksa, Pije juga tidak memberikan keterangan secara runut dan konsisten. Hal itu juga diketahui oleh Via Vallen.

"Minta tlg jangan menggiring oponi publik yang tidak2 dengan pemberitaan yg blm tentu kebenarannya hingga MENYUDUTKAN KORBAN A Apapun alesan si pelaku, tetap tidak bisa dibenarkan tindakan pelaku yg membakar mobil orang lain," tulis Via.

Djakarta Warehouse Project (DWP).

Kasus Pemerasan WNA di DWP oleh Oknum Polisi Jadi Sorotan Komisi III DPR

"Tentu harus ditindak, siapa yang berbuat harus bertanggung jawab. Orang yang melakukan kesalahan harus mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya."

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2024