Beyonce Dituduh Memanfaatkan Budaya Afrika Demi Promosi Album
- Instagram @beyonce
VIVA – Diva R&B, Beyonce Knowles baru-baru ini dikritik keras oleh warganet gara-gara trailer album visual barunya berjudul Black Is King.
Video tersebut menampilkan sejumlah adegan di mana orang-orang mengenakan kostum tradisional Afrika dan melakukan tarian tradisional, yang diselingi dengan penampilan Beyonce, serta momen privat sang diva dengan keluarganya.
Warganet pun berdebat pantaskah Beyonce menggunakan budaya Afrika untuk mempromosikan materi karya barunya itu.
"Fokus pada apa yang terjadi di negara tempatmu lahir. Meromantisasi Afrika bukanlah sesuatu yang kami butuhkan saat ini," kata warganet, dikutip dari laman Aceshowbiz, Selasa, 30 Juni 2020.
"Serius deh, aku lega orang mengetahui ini, karena aku selalu terganggu dengan cara bagaimana orang-orang tak mengharga budaya Afrika," ucap yang lain.
Warganet lain bahkan meragukan dukungan tulus Beyonce kepada masyarakat dan budaya Afrika.
"Mengklaim cinta Afrika, tapi mereka (keluarga Beyonce) menghabiskan musim panas di Eropa dan lain-lain. Dari Senegal sampai Seychelles, banyak tempat indah untuk dikunjungi," kata warganet.
"Namun, karena orang-orang kulit putih memilih Hamptons, Prancis Selatan dan Capri, di sana lah kamu akan menemukan mereka," tambahnya.
Meski begitu, tak sedikit pula yang membela Beyonce dan menganggap banyak orang yang saat ini kelewat sensitif.
"Ini adalah momen langka di mana Afrika ditunjukkan dengan sesuatu yang positif. Bukan cuma Mesir atau Maroko,' tulis warganet.
"Beyonce jelas menunjukkan ragam budaya Afrika. Bukan menggeneralisasi mereka! Kalian seharunya tidak menuduh dia cuek hanya karena kalian tidak bisa membedakannya," lanjutnya.