Ustaz Asal Malaysia Sebut Lathi Challenge Tarian Pemanggil Setan

Weird Genius 'Lathi'
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Beberapa waktu terakhir ini, lagu dari Weird Genius dan Sara Fajira yang berjudul Lathi memang sedang viral dan disukai oleh masyarakat. Lagu tersebut pun semakin viral karena adanya Lathi Challenge yang banyak dilakukan orang di aplikasi TikTok.

Menhub Dudy Proyeksikan Potensi Pergerakan Masyarakat pada Momen Nataru Capai 110,67 Juta Orang

Namun seiring dengan viralnya Lathi Challenge, seorang ustaz yang diketahui berasal dari Malaysia membuat kehebohan di Tanah Air karena menganggap kalau tarian yang ada di video Lathi Challenge sebagai tarian pemanggil setan. Maka dari itu, ustaz tersebut pun meminta untuk menghentikan membuat video Lathi Challenge.

“Hentikan '#LathiChallenge' sekarang juga. Sesungguhnya tarian2 yg kalian lakukan itu sgt merbahaya utk dijadikan hiburan. Ketahuilah kalian tarian itu wujud dari sesetengah budaya Jawa yg syirik & khurafat. Seperti memanggil Kuntilanak serta Roh Kuda Kepang. Tolong hentikannya!," tulis ustaz itu di akun twitter pribadinya, @wandazrin. Namun tampaknya saat ini pernyataan tersebut sudah dihapus oleh ustaz tersebut.

Gunakan Pesawat Ini ke Semarang, Gibran Rakabuming Jadi Sorotan Netizen

Sontak saja pernyataan dari ustaz itu pun mendapat banyak respons dari warganet hingga menjadi bahan pemberitaan di banyak media di Indonesia. Karena pernyataan tersebut, ustaz itu pun akhirnya meminta maaf di twitter pribadinya.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jawa. Ustaz tersebut pun menjelaskan maksud sebenarnya dari unggahannya itu. Ia mengatakan bahwa dirinya bertujuan untuk menasihati umat Islam di Malaysia.

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

“Permohonan Maaf Terbuka Kpd Orang2 Jawa” Saya sebenarnya bertujuan menasihati umat Islam di Malaysia untuk berhati2 dengan ‘Sesetengah’ kepercayaan ritual drpd perbuatan Lathi Challenge & tidak pernah berhasrat menuduh budaya Jawa secara keseluruhan. Saya minta maaf ya,” tulis ustad tersebut di akun twitter pribadinya @wandazrin, dikutip VIVA, Senin, 8 Juni 2020.

“Dgn ini, saya akn memadam nasihat itu. Bertujuan menarik balik perkataan ‘Jawa’ yg mungkin menyebabkan kemarahan & sensitiviti org2 Jawa yg dikasihi. Maafkan sy atas kekhilafan penggunaan perkataan dlm nasihat yg disampaikan. Org2 Islam di Jawa, moga terus maju jaya,” tulisnya menambahkan.

Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI, Oke Setiadi Affendi.

Di Istanbul, Wakil Ketua MUI Cerita Kontribusi Turki Utsmani Perkenalkan Masjid Al Aqsa ke Jawa

Di masa Turki Utsmani, pengajar dan ulama dikirim ke Tanah Air Indonesia untuk menyebarkan ilmu agama serta semangat perjuangan Islam.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024