Keluarga Bantah Adi Kurdi Meninggal karena COVID-19
- Instagram/tetamovie
VIVA – Aktor senior, Adi Kurdi meninggal dunia pada Jumat, 8 Mei 2020. Menurut keterangan kerabat, Harry Tjahyono, Adi meninggal karena penyakit pada otaknya bukan virus corona atau COVID-19.
"Semacam penyumbatan otak, jadi bukan karena COVID-19 ya," kata Harry kepada VIVA melalui telepon, Jumat, 8 Mei 2020.
Hal serupa disampaikan oleh Tuti, istri dari Adi Kurdi. Ia menegaskan, satu keluarga negatif dari virus corona. Maka hal itu tidak mungkin jadi penyebab suaminya meninggal dunia.
"Pak Adi bukan karena COVID, corona. Kami semua negatif corona," ujar Tuti.
Selain itu, Adi Kurdi sempat berjuang melawan glaukoma. Sakit itu buat Adi tidak dapat melihat lagi. Namun di tengah keterbatasannya, Adi Kurdi tetap merampungkan film terbarunya bersama Novia Kolopaking, Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah.
Pemakaman rencananya tidak diadakan hari ini. Jenazah akan disemayamkan di kawasan Cipayung. Istri mendiang jyga meminta peliputan atas hal itu tidak dilaksanakan hari ini mengingat Peraturan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
"Enggak dimakamkan hari ini. Akan ada upacara dulu tidak dimakamkan sekarang, jadi kalau mau wartawan datang kita minta besok," kata Tuti.
Baca juga: Ringgo Agus Rahman: Adi Kurdi Panutan Dalam Berkarya?
Adi Kurdi meninggal dunia di usia 71 tahun. Dalam dunia seni pera, Adi Kurdi mengawalinya lewat seni teater. Kepiwaiannya di atas panggung menghantarkannya ke industri. Adi Kurdi kemudian membintangi film layar lebar maupun sinetron. Sebut saja di tahun 1980 ada Gadis Pemakluk dan tahun berikutnya membintangi Bukan Istri Pilihan dan Putri Seorang Jendral.
Sinetron, Adi Kurdi memulai dengan Sebening Air Matanya pada 1993 dan Keluarga Cemara di 1997. Lewat perannya sebagai Abah dalam Keluarga Cemara, nama Adi semakin dikenal masyarakat Indonesia.