Angie Virgin Sebut Kondisi di London Tak Beda Jauh Dengan Indonesia
- Instagram/Habibi Syaaf
VIVA – Angie Virgin saat ini masih berada di London. Ia menceritakan bagaimana keadaan setelah negara tersebut di-lockdown. London yang biasanya dipenuhi oleh orang-orang kini mulai lengang. Hampir semua toko kecuali supermarket telah tutup.
"London kan biasanya bussy banget ya, sudah kayak New York, banyak banget orang. Tapi itu sudah mulai sepi. Ada pengumuman malamnya dari Boris Johnson kalau semua bisnis itu ditutup," katanya saat dihubungi wartawan, Senin, 30 Maret 2020.
Menurut Angie, sejauh ini situasi di sana masih aman dan tertib. Hanya saja, di awal-awal peraturan itu berlaku, warga di sana seperti Indonesia saat peraturan bekerja dan tetap dari rumah diberlakukan. Kesempatan itu banyak dimanfaatkan orang-orang untuk bertamasya.
"Sebenarnya melihat di Indonesia dengan orang pergi piknik, belanja dan lain-lain, di sini juga sama. Waktu pemerintah tidak tegas dan hanya menganjurkan stay at home," katanya.
Baca juga: Selamatkan Pria di Inggris, Suami Angie Virgin Dijuluki Pahlawan?
Banyak orang yang melakukan panic buying. Angie mengaku kesulitan jika harus ke supermarket siang hati karena banyak rak yang isinya telah ludes diborong pembeli.
"Iya sama, ini semua sama saja termasuk orang menimbun juga penjual yang jual jauh lebih mahal," ucapnya.
Aturan lebih keras kini diterapkan dan cukup menampakkan hasilnya. Tidak banyak orang yang keluar rumah untuk urusan tidak perlu. Angie masih menunggu akankah ada regulasi lebih ketat terkait hal ini.
"Video-video itu kondisi hari ini yang sepi, drastis seperti ghost town. Malam ini kita nunggu pengumuman lagi apakah ada aturan lebih keras untuk memaksakan semua orang untuk tinggal di rumah," ujarnya.
Angie kini jadi lebih sering berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Ia tidak ingin orang tuanya khawatir karena saat ini berada sangat jauh dari mereka. Angie juga ingin memastikan orang tuanya dalam keadaan baik-baik saja.
"Aku jadi lebih sering nyapa keluarga di Indonesia saling mendoakan, telepon dengan mama, papa tiap hari, temenin meraka takut kesepian dalam masa self isolation," ujarnya.