Cerita Miley Cyrus, Teman Gay Wajib Ikut Terapi Konversi

Miley Cyrus.
Sumber :
  • Instagram @mileycyrus

VIVA – Salah satu penyanyi terkenal dunia asal Amerika Serikat, Miley Cyrus baru-baru ini mengungkapkan pernyataan bernada kritik. Kritikannya itu mengarah kepada sebuah kebijakan pada sebuah gereja tempat dia beribadah.

Pastikan Perayaan Natal Berlangsung Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung

Gereja tempat dia bernaung itupun punya aturan untuk mengirim para individu yang mempunyai orientasi seksual menyimpang seperti penyuka sesama jenis, gay atau lesbian. Mereka yang punya orientasi berbeda dikirim untuk terapi konversi oleh gereja. Miley Cyrus tidak terima dengan keputusan itu.

Ungkapan tersebut ia beberkan dalam sebuah acara bincang-bincang online sebagai acara hiburan dan juga mendukung para penggemar selama wabah pandemi virus corona COVID-19. Acara tersebut ia beri nama episode “Bright Minded” dan mulai topik bahasan dengan rekannya, Hailey Bieber.

Penampakan Kapolda Kalsel Terjun ke Lapangan Demi Perayaan Natal di 255 Gereja Berjalan Aman

Miley Cyrus yang pernah terbuka mengatakan dirinya adalah seorang Panseksual (ketertarikan kepada orang lain tanpa memandang identitas gender atau jenis kelamin) berkata kepada Hailey Bieber jika dirinya juga pernah merasakan kesulitan.

“Saya punya beberapa teman gay di sekolah (gereja), itu alasan saya meninggalkan gerejaku adalah karena mereka (teman gay) tidak diterima. Mereka dikirim ke terapi konversi,” kata Cyrus yang juga dikutip dari Independent pada hari Kamis, 26 Maret 2020.

Polres Depok Terjunkan 570 Personel Gabungan untuk Amankan Natal di 157 Gereja

“Saya mengalami kesulitan dengan (kebijakan) itu, ketika saya menemukan seksualitas saya juga.”

Penyanyi kelahiran 23 November 1992 asal Tennessee, Amerika Serikat ini pernah dibesarkan secara religius. Dia berkata bahwa, “Di Tennessee pada tahun sembilan puluhan, jadi (kebijakan) itu kurang diterima,”

Hailey Bieber pun ikut mempunyai pendapat yang sama dengan Cyrus. Obrolannya dengan penyanyi terkenal itu merasa mereka dapat membuatnya lebih terbuka hubungannya dengan Tuhan sebagai orang dewasa.

“Saya selalu mengalami kesulitan dengan gereja, yang membuat orang dengan gereja merasa dikecualikan dan tidak diterima dan seperti mereka tidak dapat menjadi bagian dari itu. Karena apa yang mereka percayai atau siapa yang mereka cintai atau siapa yang tidak mereka cintai atau apa pun itu mungkin,” kata Hailey Bieber.

“Aku hanya tidak percaya bahwa itu tentang Tuhan.”

Penulis : Abdulah Saputra

VIVA Militer: Pengungsi Gaza di depan puing masjid di Deir al-Balah

Lebih 800 Masjid di Gaza dan Tepi Barat Dihancurkan Israel pada 2024, Menurut Otoritas Palestina

Kementerian Wakaf dan Agama Palestina menyatakan lebih dari 800 masjid di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina, hancur akibat serangan Israel sepanjang tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
6 Januari 2025