Nana Mirdad Ungkap Kronologi Ayah-Anak 'Kabur' saat Karantina di Bali
- Instagram Nana Mirdad
VIVA – Aktris Nana Mirdad membeberkan penjelasan terkait berita pasien dalam karantina yang melarikan diri di Bali. Nana bisa dengan rinci menjelaskan kronologinya, karena pasien tersebut masih merupakan kerabatnya. Hal pertama yang ditegaskan oleh Nana adalah pasien karantina yang heboh diberitakan, belum, bahkan tidak, menunjukkan gejala corona.
"Apakah mereka kabur? iya. Tapi apakah mereka pasien? sama sekali bukan," tulis Nana.
Istri Andrew White ini miris dengan pemberitaan yang keluar. Nana pun mulai menjelaskan kronologi sedari awal. Menurut Nana, awalnya Tony, sang ayah, menjemput kedua anaknya, Isis dan Erica yang baru tiba di Bali dari Inggris.
Isis dan Erica kemudian diperiksa temperatur tubuhnya. Hasilnya suhu tubuh keduanya normal dengan menunjukkan angka 36,3 derajat celcius. Namun menurut keterangan yang diperoleh Nana, hanya Isis yang dipanggil ke ruang imigrasi.
"Tapi entah kenapa dari 40 penumpang yang ada di Qatar Airways malam itu hanya Isis yang dipanggil ke ruang imigrasi meskipun temperatur normal," tulisnya.
Sang kakak, Erica diperbolehkan pulang. Sementara Isis harus menjalani rapid test. Alat untuk melakukan tes tersebut baru tersedia setelah Nyepi. Tony tetap mengikuti Isis yang masih remaja ke tempat karantina.
Di tempat karantina, Tony tidak dibekali APD dan memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, Tony memanggl dokter untuk memeriksakan kesehatan mereka.
"Dokter memberikan health certificate untuk Isis, menyatakan kalau Isis sehat," ujar Nana.
Malam itu, rumah Tony didatangi oleh lebih dari 100 orang. Mereka ingin Isis kembali ke tempat karantina dan tidak mengindahkan sertifikat sehat dari dokter. Kini, foto, video, alamat sampai nomor telepon Tony dan Isis tersebar. Mereka mendapat pesan dengan kata-kata yang tidak pantas.
"Bukannya ini pelanggaran privacy mereka?" keluh Nana.
Kakak dari Naysila Mirdad ini pun mencium banyak kejanggalan dari peristiwa tersebut. Ia juga mengunggah satu foto, sebuah kamar mandi usang, tempat di mana Isis ditempatkan tanpa petugas medis, ADP maupun surat yang jelas.
Nana Mirdad pun menutup postingannya dengan menambahkan kritik panjang terhadap prosedur dan persiapan pemerintah dalam rapid test dan penanggulangan wabah ini.