Ungkapan Duka Maia Estianty Atas Gugurnya Para Dokter Akibat COVID-19

Maia Estianty.
Sumber :
  • Instagram @maiaestiantyreal

VIVA – Wabah virus corona atau COVID-19 yang saat ini sudah melanda Indonesia telah memakan banyak korban. Tercatat sudah puluhan nyawa hilang akibat virus berbahaya itu. Tak terkecuali para tenaga medis yang harus bertaruh nyawa demi menghadapi COVID-19 di garis depan. Setidaknya enam dokter meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Musisi Maia Estianty melalui Instagram pribadinya mengunggah foto para tenanga medis tersebut dan mengucapankan selamat jalan kepada para dokter yang gugur pada saat menangani pasien virus corona. Maia menyebut mereka sebagai pahlawan.

“SELAMAT JALAN PAHLAWAN COVID 19 Telah gugur pahlawan kita, dalam perang melawan Covid-19. dr. UM, Sp.P, (Medan).dr. TD (Bandung). dr. SH (Jakarta). dr. DJ, Sp.B KBD (Bogor). dr. AMP, Sp.THT (Bekasi). dr. H, Sp.S (Jakarta). dr Lp SpKJ (Jakarta) Selamat jalan pahlawan, terimakasih atas pengorbanannya,” tulis Maia sebagai caption dalam unggahan foto pada hari Minggu, 22 Maret 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Maia menambahkan bahwa dalam waktu singkat banyak tenaga medis yang gugur saat berjuang menyelamatkan nyawa pasien. Maia bahkan menyebut bahwa salah satu dokter yang gugur masih muda dan meninggalkan anaknya yang masih bayi.

“Dalam waktu singkat dokter & suster berguguran dalam perjuangan mereka menyelamatkan pasien. Banyak paramedis yang sudah terinfeksi Covid 19.  Salah satu dokter yang gugur masih muda & meninggalkan anak bayi,” tulis Maia.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

“Jika masyarakat umum saja bisa mudah tertular, bayangkan resiko yang dihadapi tim medis selama bertugas?  Mereka bersentuhan langsung dengan pasien tanpa perlindungan diri yang memadai,” tulis Maia menambahkan.

Maia juga mengatakan bahwa para tenaga medis tersebut dengan luar biasa telah berjuang bertaruh nyawa dengan risiko bisa menularkan kepada anggota keluarganya. 

“Itulah alasan kami memperjuangkan APD ( Alat Perlindungan Diri ) bagi tim medis. Mereka berjuang untuk kita bertaruh nyawa & beresiko menularkan keluarga nya.  Saat inipun kita sudah sangat kekurangan tim medis. Apa yang akan terjadi kalau tim medis terus berguguran? Siapa yang akan menyelamatkan pasien yang bertambah pesat?” tulisnya.

Maia Estianty juga menuturkan bahwa sudah saatnya masyarakat harus bijak menentukan prioritas dan bijak memakai segala persediaan yang ada. 

“Di situasi seperti ini kita harus bijak menentukan prioritas. Bijak memakai persediaan yang ada. 

Masyarakat umum pakai seperlunya, jangan berlebihan. Yang lagi “di rumah aja” tentunya tak membutuhkan pelindung apapun. Untuk yang masih bekerja, pemerintah sudah menjamin pasokan 12 juta masker minggu depan,” tulis Maia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya