Sebelum Meninggal, Rama Aiphama Sempat Rilis Lagu Shalawat
- Dok. Youtube
VIVA – Di masa hidupnya, Rama Aiphama masih terus semangat untuk bermusik. Bahkan sebelum meninggal dunia, Rama Aiphama mulai melirik genre musik religi. Menurut anak kedua Rama, Keimal Aiphama, ayahnya baru saja merilis album shalawat, pujian kepada Rasul dan Allah SWT beberapa bulan lalu. Album itu juga disajikan dalam bahasa Mandarin.
“Kemarin tuh baru rilis, dua bulan lalu, lagu shalawat. Lagu itu ada yang bahasa Mandarin gitu,” ujar Kemal saat ditemui di rumah duka di kawasan Condet, Jakarta Timur, Rabu, 11 Maret 2020.
Bahkan, tahun ini Rama Aiphama masih punya rencana bermusik. Namun takdir berkata lain, Rama lebih dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Keluarga juga terkejut karena Rama tidak punya riwayat atau sakit berat sebelumnya.
“Jadi sebenarnya tahun ini tuh ada niatan album project,” kata Kemal.
Akhir-akhir ini Rama Aiphama memang terlihat sibuk untuk mengerjakan proyek bermusiknya tersebut. Namun Kemal yakin bukan karena itu ayahnya meninggal dunia. Kemal banyak melihat ayahnya mendapatkan istirahat yang cukup.
“Sekarang lagi masa masa istirahat, kemarin-kemarin memang sempat sibuk, tapi dua hari belakangan lagi santai, enggak kerja yang capek gitu,” ujar Kemal.
Jenazah Rama Aiphama saat ini masih berada di rumah duka di kawasan Condet, Jakarta Timur. Rencananya jenazah akan dikebumikan setelah salat asar di Tempat Pemakaman Al Muchdar, Cimanggis.
Rama Aiphama merupakan penyanyi Melayu, dangdut, dan keroncong. Rama juga dikenal dengan gaya berpakaiannya yang khas, yaitu pakaian yang menjuntai-juntai berwarna warni mecolok dengan topi khas di kepalanya.