Profil Rama Aiphama, Penyanyi Nyentrik Berjubah Gombrong Warna-warni
- YouTube
VIVA – Penyanyi dangdut Rama Aiphama meninggal dunia pada Rabu, 11 Maret 2020 pada usia 63 tahun. Kabar itu juga telah dibenarkan oleh kerabat dekatnya. Namun belum diketahui penyebab meninggalnya Rama Aiphama.
Rama sendiri merupakan penyanyi yang aktif pada era 90-an. Dengan dandanan khasnya, Rama sangat mudah untuk dikenali. Ia selalu menggunakan pakaian yang menjuntai panjang hingga menutupi kaki dengan model lengan batwing dan kopiah tinggi melingkar mirip turban sebagai penutup kepala.
Aliran musik yang dipilih Rama yaitu Melayu, Dangdut, dan Kroncong. Banyak lagu-lagu Rama yang cukup hit pada masanya, di antaranya Kemana Perginya Hati, Hanya Nyanyian, Dodoi Sidodoi, Selamat Tinggal Cinta Sejati, Lambaian Bunga, dan masih banyak lagi.
Rama juga beberapa kali berpindah-pindah perusahaan rekaman, seperti Violetta Records, Atlantic Records, Bom Bom Records, MSC Records, dan EMI Music Indonesia.
Baca Juga: Penyanyi Rama Aiphama Meninggal Dunia
Meski dikenal cukup baik pada industri musik ternyata untuk urusan asmara Rama sempat mengalami kegagalan. Pemilik nama asli Sayyid Mohammad bin Syagab Al-‘Idrus ini menikahi Euis Kartika Sari pada tahun 1993 dan telah dikaruniai 3 orang anak yaitu Salsabila, Kemal, dan Syekhan.
Kabar keretakan hubungan rumah tangga keduanya sempat berhembus pada tahun 2008, bahkan Euis sempat melaporkan suaminya ke Polres Jakarta Timur saat itu. Namun akhirnya Euis mencabut laporan tersebut dan keduanya berpisah pada Mei 2009.
Rama juga sempat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Hatta, pada pemilu 2014 lalu. Ia pernah membawa rombongannya saat mendeklarasikan dukungan itu ke Rumah Polonia, Jalan Cipinang, Jakarta Timur.
Jenazah Rama Aiphama saat ini berada di rumah duka yang berada di kawasan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Rencananya jenazah akan disalatkan setelah salat Ashar di masjid sekitar. Nantinya, jenazah akan dikebumikan di TP Al Muchdar Cimanggis, Jakarta.