Karen Idol Menangis, Tak Kuat Lihat Proses Autopsi Anaknya

Karen Idol
Sumber :
  • reporter

VIVA – Proses autopsi jasad Zefania Carina, anak Karen Pooroe atau Karen Idol sedang berlangsung di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Proses ini dilakukan agar penyebab kematian dari Zefania bisa terungkap.

Calon Pramugari Ade Nurul Diduga Meninggal Tak Wajar, Polda Sumut Minta Keterangan Keluarga

Dugaan sementara, diketahui bocah enam tahun itu terjun bebas dari lantai 6 Tower A Apartemen The Aspen Residence, Cilandak, Jakarta Selatan. Unit apartemen itu adalah milik ayahnya.

Pantauan tim VIVA yang berada di lokasi, sejak pukul 09.00 WIB, pihak dokter telah tiba dan tenda putih yang berada di sekitar makam mulai ditutup. 

Israel Rilis Hasil Autopsi Jenazah Yahya Sinwar, Ternyata Begini Sang Pemimpin Hamas Tewas

Karen yang sudah tiba lebih dulu pukul 08.45 WIB tak kuasa menahan tangis saat proses autopsi akan dimulai. Ia terlihat terus memegangi salah satu kerabatnya dengan air mata yang mengalir.

Terlihat pula tiga orang anggota kepolisian dengan senjata lengkap yang berjaga di sekitar makam Zefania. Karen yang tidak kuat melihat proses autopsi akhirnya harus pergi menjauh dari area autopsi.

Wanita Cantik Tewas dalam Lemari, Ayah Resti Widia Minta Anaknya Diautopsi

Kuasa hukum dari Karen, Wemmy Amanupunyo menyampaikan jika perasaan keluarga sangat campur aduk, sebab harus melihat makam Zefania dibongkar dan dikeluarkan jasadnya.

"Campur-campur. Ya sedih, ya sudah dikubur tapi harus digali lagi. Tapi seperti yang saya katakan di awal, demi untuk membantu polisi juga di dalam mengungkap ya. Kita belum berani menuduh siapa-siapa, tapi mudah-mudahan dengan proses otopsi ini bisa lebih jelas apa sih peristiwa yang terjadi. Kita tungggu dulu ya," ucap Wemmy di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Februari 2020.

Sebelumnya diberitakan, insiden nahas yang menimpa anak Karen terjadi pada Jumat, 7 Februari 2020. Diduga korban luput dari pengawasan orangtua sehingga bisa terjatuh dari lantai atas apartemen. Hal itu diduga terjadi ketika ayahnya, Arya, mengaku tengah berkutat dengan pekerjaannya di komputer jinjing. 

Tak lama, dia melihat anaknya sudah tidak ada di ruangan. Kemudian ia coba mencari namun pintu unit apartemennya masih terkunci sehingga ia melihat ke balkon. 

Namun di sana, anaknya tidak ada juga. Saat ia melongok ke bawah dari balkonnya, ia mendapati anaknya tergeletak di taman samping apartemen tersebut. Ayah korban lantas bergegas turun dan membawa korban ke RS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya