Bikin Bingung, Lucinta Luna KTP Perempuan tapi Paspor Laki-laki
- VIVA.co.id/Ichsan Suhendra
VIVA – Polres Jakarta Barat memberi keterangan lebih lanjut mengenai pemeriksaan Lucinta Luna. Salah satu informasi yang disampaikan merupakan jenis kelamin Lucinta Luna. Sebelumnya, hal itu sempat ditanyakan.
"Dengan bercanda, bertanya kalau masuk sel, sel mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat jumpa pers , Rabu, 12 Februari 2020.
Sejak awal, polisi sudah menyebutkan Lucinta Luna dengan tiga inisial, yakni LL, AP, MF. AP merupakan Ailuna Putri sementara MF adalah Muhammad Fattah.
Berdasarkan data yang dipegang polisi, Kartu Tanda Penduduk Lucinta Luna menerangkan yang bersangkutan berjenis kelamin perempuan. Namun hal itu berbanding terbalik dengan paspor yang dimiliki olehnya.
"Di dalam KTP-nya tertera yang bersangkutan ini perempuan. Paspornya laki-laki,"ujar Yusri.
Menurut pengacara Lucinta Luna, kliennya sudah mengajukan pergantian jenis kelamin melalui proses hukum. Polisi akan memastikan hal tersebut dan menunggu kabar lebih lanjut dari pengadilan.
Baca juga: Sebelum Ditangkap karena Narkoba, Ini 3 Kontroversi Lucinta Luna
"Tapi kita punya dasar, keterangan pengacaranya sudah ada putusan pengadilan. Hari ini kami menunggu dari pengadilan untuk bisa menentukan," kata Yusri.
Selama menunggu hal tersebut, Lucinta Luna akan berada di ruangan khusus di Polda Metro Jaya. Jika sudah ada penetapan pengadilan, maka ia akan ditempatkan di sel yang sesuai jenis kelaminnya.
Lucinta Luna ditangkap kepolisian pihak Polres Metro Jakarta Barat karena terbukti mengonsumsi psikotropika dan dinyatakan positif Benzo. Ia ditangkap pada Selasa dini hari, 11 Februari 2020.
Lucinta sudah mengonsumsi psikotropika selama enam bulan lamanya. “Kalau keterangan dari tersangka LL yang bersangkutan kurang lebih 6 bulan,” kata Kanit II Satres Narkoba Jakarta Barat, AKP Alan Maulana Mukarom di Polres Metro Jakarta Barat.
Lucinta Luna Bebas dengan Program Asimilasi
Lucinta Luna dibebaskan dari Rumah Tahanan Pondok Bambu Jakarta Timur setelah menjalani masa hukumannya.
