Raffi Ahmad Kehilangan Rp15 Miliar?
- Instagram @raffinagita1717
VIVA – Raffi Ahmad masih menikmati masa liburannya bersama anak dan istrinya. Raffi memang memutuskan untuk pamit sejenak dari industri hiburan untuk beristirahat sejak menderita sakit di tenggorokannya.Â
Dalam video podcast bersama Zaskia Sungkar dan Irwansyah di Paris, Raffi Ahmad mengaku, hal terberat sebelum berangkat liburan adalah mengikhlaskan pekerjaannya. Raffi mengaku, dalam satu hari, ia punya 5 program dan 1 acara YouTube.
Zaskia Sungkar mencoba mengkalkulasikan pendapatan Raffi Ahmad yang harus direlakan selama 100 hari perjalanannya. Terjadi perdebatan kecil soal berapa bayaran Raffi Ahmad untuk satu program. Raffi menyebut, jumlahnya variatif, ada yang Rp25 juta, tapi ada juga yang sampai Rp140 juta.
"Ada 5 program, tarolah satu program dia Rp50 juta, terkecilnya Raffi Ahmad. Rp250 (jugta) satu hari kali 30, Rp7,5 M," kata Zaskia memperlihatkan kalkulator dalam ponselnya.
Raffi tertawa. Ia menyanggah pendapatannya dalam sebulan hingga Rp7,5 miliar.
"Enggak nyampe itu, hahaha," seru Raffi Ahmad.
"Rp5 M lah ya, satu bulan," Zaskia dan Irswasyah mengira-ngira.Â
"Ini udah tiga bulan. Lo ngerelain Rp15 M, Fi," seru Zaskia Sungkar. Raffi Ahmad hanya tertawa lagi.
Dalam podcast tersebut, pasangan suami istri ini juga menggoda Raffi Ahmad yang sangat loyal pada timnya. Mereka mengatakan, di Eropa, Raffi bisa membayar paling sedikit Rp3 juta untuk satu kali makan keluarga, tim, dan teman-temannya.
"Kalau gue punya prinsip memanusiakan manusia. Mereka juga kan seneng, semangat, bantuin bikin konten. Mereka kan kerja. Kalau kerjanya bagus, ya gue kasih bonus, ya enggak apa-apa," kata Raffi Ahmad.
"Zaman sekarang, menurut gue, kita kalau punya tim, ya ?memposisikan sebagai temen, ngobrol. Dengan begitu, mereka juga lebih ngerti. Apalagi kita kerja di digital yang harus kreatif, kalau ditekan gitu kan kasihan, buat apa. Kita kerja yang asik-asik aja," tambahnya.
Patwal untuk Utusan Khusus Presiden Minta Ditinjau Lagi Buntut Viral Mobil R1 36 Raffi Ahmad
Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Ulung Pribadi.
