Klarifikasi Ardhito Pramono soal Cuitan Lama yang Picu Kontroversi

Ardhito Pramono
Sumber :
  • Instagram/ardhitopramono

VIVA – Penyanyi Ardhito Pramono sedang ramai jadi bahan pembicaraan. Hal ini lantaran tweet-nya 10 tahun lalu yang kembali muncul ke permukaan. Cuitannya 10 tahun silam menjadi sorotan lantaran ia melontarkan kata-kata kasar dan dinilai menghina kaum gay. Warganet pun menganggap, Ardhito rasis dan homofobia.

Ardhito Pramono Ciptakan 3 Lagu Selama Berada di Penjara

Beberapa cuitan pelantun Fine Today ini rata-rata diunggah pada tahun 2010 hingga 2013. Kemudian, cuitan yang dianggap rasis dan homofobia itu di-retweet oleh salah seorang pengguna Twitter baru-baru ini hingga jadi ramai.

Dalam unggahan masa lalunya itu, pria yang akrab disapa Dhito ini menjelaskan, bagaimana tweet tersebut bisa muncul. Ia bercerita, pernah sangat marah pada seorang pria yang memiliki wajah dari ras China, di kereta di Australia karena merasa dilecehkan.

Rehabiltasi Disetujui, Ardhito Pramono Dibawa Ke RSKO Cibubur

Tidak hanya itu, Dhito juga membuat beberapa tweet dengan kalimat vulgar pada masa remajanya dahulu.

Setelah ramai diperbincangkan, pemeran Kale di film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, membuat sebuah video untuk mengklarifikasi tweet tersebut. Musisi 24 tahun itu mengaku kalau semua tweet rasis tersebut memang benar ditulis olehnya. Ardhito juga menceritakan, kalau saat itu, dirinya mengalami pelecehan di kereta saat berkuliah di Australia.

Dibawa Ke BNNP DKI, Ardhito Pramono Jalani Rehabilitasi

“Tweet yang gue tulis sange manusiawilah cuy, umur 14 tahun terus tinggal di luar negeri sendirian enggak punya temen, terus abis itu gue pikir Twitter hanyalah ruang kosong yang orang-orang enggak ada di sana gue bisa tweet apa aja. Dan akhirnya di tahun 2020 ada orang yang stalk gue sampai 10 tahun belakang cuy dan akhirnya dia ngeretweet-retweet semua tweet gue, kegoblokan gue pada masa lalu," ujarnya dalam video yang diunggah di Twitter, dikutip VIVA, Jumat, 31 Januari 2020.

Ia juga menulis, tak pernah bermaksud untuk menyinggung ras apapun selama ini.

"Gue enggak akan pernah provocative kepada pihak manapun karena dari dulu gue udah pusing mikirin hidup gue sendiri. Gue bukan musisi pencari atensi. Bikin jazz di dengerin orang banyak tujuan gue dari awal. Untuk ngehina such a race just not my style," ujarnya lagi.

Warganet memberikan beragam respons atas video itu. Namun, tak sedikit yang membela pria yang juga berprofesi sebagai penulis lagu itu. Beberapa ada yang mengatakan tidak aneh jika Dhito tidak dihujat karena memiliki paras yang tampan.

"Kasusnya Ardhito ini mirip sama Camila, rasis saat masih bocil, bedanya Camila minta maaf berkali-kali tapi sampai saat ini masih ada yangg ngebully, sedang Ardhito yg entah itu bisa disebut minta maaf atau entahlah dosanya langsung luntur krn ganteng, dia beruntung jd orang Indonesia," ujar warganet.

"Ardhito ganteng kaya pernah sekolah di luar negeri, mau ngetwit sange pun masih ada yg bela. kalo orang jelek item tinggal di bekasi kaya gue ngetwit gitu meski di umur 14 taun bakal dicap mesum, predator seks, menjijikkan dan hujatan lainnya," kata warganet lain menanggapi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya