Biografi Ade Irawan, 56 Tahun Berkiprah di Dunia Perfilman Indonesia

Ade Irawan.
Sumber :
  • Instagram/@Adekirawan

VIVA – Aktris senior Indonesia, Ade Irawan, yang juga merupakan ibunda dari mendiang Ria Irawan tutup usia hari ini, Jumat, 17 Januari 2020. Kabar itu diketahui melalui pesan singkat yang beredar di kalangan awak media.

Truk Tronton Tabrak Ruko di Semarang, Dua Orang Tewas

"Inalillahi wainaillaihi rojiun telah meninggal dunia Ibu Ade Irawan di rs fatmawati hari ini jumat 17 jan pukul 14.22 WIB," demikian isi pesan tersebut.

Kabar duka tersebut juga telah dibenarkan oleh anak perempuannya. "Iya, betul (Ade Irawan meninggal dunia)," kata Dewi Irawan saat dihubungi VIVA melalui sambungan telepon.

Suka Film Drama Misteri? Cross Road Bisa Jadi Pilihan, Ini Sinopsisnya

Saat berita ini ditulis, jenazah masih berada di Rumah Sakit Fatmawati dan akan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Karier

5 Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan Bareng Pasangan saat Musim Hujan

Bernama lengkap Arzia Dahar, Ade Irawan lahir di Jakarta, 5 April 1937. Wanita Minang berusia 82 tahun ini merupakan istri dari aktor sekaligus sutradara Bambang Irawan. Setelah menikah, keduanya dikaruniai lima orang anak.

Tiga di antaranya, yakni Bambang Widya Permadi Irawan, Dewi Irawan dan Ria Irawan, mengikuti jejak mereka dan berkarier di dunia perfilman.

Dihimpun dari berbagai sumber, karier Ade di dunia seni peran dimulai tahun 1964 silam. Kala itu ia berperan sebagai figuran di film produksi Agora berjudul Diambang Fadjar. Agora sendiri merupakan rumah produksi yang dipimpin oleh suaminya.

Bambang sendiri terkenal sejak bermain di film Tiga Dara (1956). Sementara itu, Ade baru mendapat peran utama saat bermain di film Tjinta Di Udjung Tahun (1965). Ade juga membintangi sejumlah film rumah produksi lainnya.

Beberapa film yang Ade bintangi antara lain Mahkota (1967), Matahari Pagi (1968), Hanya Satu Jalan (1972), Si Janda Kembang (1973) dan masih banyak lagi.

Almarhumah Ade juga diketahui aktif menulis skenario film. Di antaranya skenario film Fajar Menyingsing (1975) dan Belas Kasih (1973).

Setelah memproduksi Fajar Menyingsing, perusahaan Agora yang didirikan Ade bersama suaminya gulung tikar. Tak lama setelahnya, Bambang jatuh sakit dan meninggal dunia di tahun 1979.

Ade juga terjun ke dunia sinetron. Salah satu sinetronnya yang terkenal berjudul Takdir Ilahi. Film terakhir yang ia bintangi berjudul Dreams (2016) besutan Guntur Suharjanto.

Ade pernah menerima penghargaan Kesetiaan Profesi dari Dewan Film Nasional di tahun 1993. Belum lama ini, Ade juga menerima penghargaan Lifetime Achievement Piala Citra pada 2019 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya