Puisi Putri Marino Jadi Buku, Netizen Berdebat

Putri Marino.
Sumber :
  • Instagram/putrimarino

VIVA – Aktris cantik Putri Marino dikenal senang bikin puisi. Ia kerap menyematkan kalimat-kalimat puitis sebagai caption pada fotonya di Instagram.

Eksplorasi Baru Aziz Hedra, Saat Puisi Menjadi Lirik Lagu

Puisi yang ditulis istri Chicco Jerikho itu sering membahas soal perasaan, cinta, dan kehidupan. Ibu satu anak ini selalu memberi tagar #poempm di akhir puisi singkat yang diunggahnya. Ia juga punya akun Instagram sendiri untuk mengoleksi kumpulan puisinya.

Mimpi Putri Marino menerbitkan puisi-puisinya menjadi sebuah buku akhirnya terwujud. Berjudul Poempm, buku tersebut sudah mulai beredar sejak pre-order pada 3 Desember 2019 lalu. 

Tanggapi Kritik Penyair Payakumbuh, Denny JA: Keliru Mencampuradukan Puisi Esai dengan Satupena

"Tidak ada siapa pun yang akan paham... Kata setiap orang pada saat meminta pemahaman... #peompm," begitu penggalan puisi yang tertera di buku yang dipamerkan Putri Marino di Instagramnya, kemarin.

Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Instagram Putri Marino Banjir Selamat

Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6, Kali Ini soal Sisi Gelap Sejarah Kemerdekaan

Sejak postingan itu diunggah, nama Putri Marino mendadak jadi sorotan. Putri Marino jadi trending topic di Twitter pada Jumat malam, 3 Januari 2020. Puisi Putri Marino diperbincangkan.

"Dear Putri Marino, kamu cantik dan aktingmu kacaw bagusnya. Tapi maaf ya, itu ngga jadi alasan bagiku untuk memaafkan puisimu. Ampun dah skrg jadi buku lagi," tutur @widyarsal di twitter.

Kicauan netizen tersebut direspons banyak orang, saat berita ini ditulis, sudah ada lebih dari 4 ribu yang memberi likes dan dua ribuan yang me-retweet. Lebih dari dua ratus warganet ikut mengomentari postingan tersebut.

"Dengan segala hormat, saya pen berhenti jadi mahasiswa sastra," kata @opsirnica.

"Pasti sebuku puisi isinya bawa-bawa semesta si semesta semesta itu semesta ini," tulis @nadietha.

"I physically cringed," komen @uanandaraja.

Namun tak sedikit juga yang membela. Sejumlah warganet berpendapat, bagaimana pun kalimat yang ditulisnya, Putri Marino berhak berkreasi.

"Still didn't get the point why people being so offensive with Putri Marino in her work. Are u guys now trying to hide behind "we're the consumer we deserve what we've paid" even u didn't pay any of it?" seru @vkmllnn.

"Turut berduka terhadap puisi putri marino yang ditertawakan padahal dunia seni dan sastra tidak pernah salah dan membuat sebuah puisi bukanlah suatu dosa," kata @cvhotten.

"Putri Marino aja kena julid, apalagi tulisan2 gw yak:( yaa ampun. emg paling bener terus maju dalam menulis. pasar kan emang bisa diciptakan. gw cuma percaya tiap tulisan pasti menemui pembacanya. menurut gw tidak ada level dalam sastra, semua kembali kepada selera," tulis @hellofdiary.

Denny JA

Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

Dengan dana abadi itu, Festival Puisi Esai dapat berlangsung hingga 50 tahun mendatang, dan seterusnya.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024