Pengakuan Tiffany Young Derita Gangguan Kecemasan dan Depresi
- Soompi
VIVA – Selama menjadi artis, member Girls Generation atau SNSD, Tiffany Young terkenal sebagai wanita yang periang dan selalu tersenyum. Tak disangka, bahwa ia ternyata juga pernah menderita gangguan kecemasan dan depresi berat.
Semua itu ia alami bertahun-tahun yang lalu saat tengah disibukkan dengan jadwal promosi SNSD.
Kini ia sudah jauh lebih baik. Namun, Tiffany masih sering merasa tak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Itu ia ungkapkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
"Aku menjadi lebih damai. Tapi sebelumnya aku paling khawatir tentang apa yang aku katakan dan bagaimana cara mengatakannya," ucap Tiffany dikutip dari Korea Boo, Rabu, 11 Desember 2019.
Tiffany Young juga mengaku bahwa ia seakan-akan terobsesi untuk selalu menjaga imejnya di depan publik. Imej wanita energik dan ceria selalu ditanamkan di benaknya saat ia pertama kali debut menjadi artis.
Sebagai informasi, ia pertama kali debut saat masih duduk di bangku SMA.
"Jadi kapan pun aku berada di depan kamera, aku merasa harus secara otomatis menjadi perempuan muda dengan suara tinggi, memberikan energi positif," ujarnya.
"Dan itu menjadi obsesi tak sehat dalam hidupku," lanjutnya.
Dulu Tiffany bahkan pernah sampai tiba di titik di mana ia harus melakukan terapi khusus terkait obsesi dan depresinya. Dalam terapi itu, ia belajar cara bagaimana dia harus berpikir secara sehat.
Dia mengaku melakukan terapi itu berkali-kali sampai pada akhirnya ia yakin bisa menunjukkan sisi manusianya di depan kamera.
"Aku punya emosi, aku juga punya saat-saat di mana aku marah dan sedih, dan aku juga berjuang," kata Tiffany.
Ia menambahkan bahwa jika dulu ia menyembunyikan rasa sakit dan frustasinya, kini ia telah belajar bahwa tak apa-apa untuk merasa dirinya tidak baik-baik saja.
Kala berjuang dengan gangguan kecemasan dan depresi, kakak perempuannya adalah sosok yang sangat membantu dan mendukungnya. Kakak Tiffany adalah sumber kekuatannya.
"Dulu sering sekali aku merasa ingin sembunyi, menyerah dan merasakan perasaan negatif. Bukan cuma aku, tapi semua orang," ucapnya.
Untungnya, kini Tiffany telah bangkit dari semua pengalaman buruknya itu. Kini ia merasa bisa menjadi pelajaran dan sumber kekuatan bagi orang lain yang merasakan hal yang ia alami dulu.
"Aku harap temanku atau orang lain juga bisa bangkit dari kesulitan mereka," tutupnya.