Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Memahami Hubungan Manusia dan Tuhan
- Max Pictures
VIVA – Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu sebentar lagi bakal tayang pada 12 Desember 2019. Film ini merupakan adaptasi dari novel best seller karya Tere Liye berjudul sama.
Rembulan Tenggelam di Wajahmu bercerita tentang seorang pemilik perusahaan raksasa yang sedang sekarat. Namanya Ray dan ia berusia 60 tahun. Ia telah melewati begitu banyak hal yang membawanya kepada posisinya yang kaya raya.
Dalam keadaan antara hidup dan mati di rumah sakit, seseorang dengan wajah teduh datang dan membawa Ray untuk ‘kembali’. Kembali menyusuri hidupnya dan kembali menemukan lima pertanyaan yang pernah ia teriakkan kepada Tuhan. Lima pertanyaan yang akhirnya terjawab satu demi satu.
Dalam film yang mengambil lokasi syuting di Semarang dan Bangka Belitung ini, Ray dewasa diperankan oleh aktor papan atas Arifin Putra. Menurut Arifin, masa kecil dan masa lalu Ray sangat menyakitkan.
Arifin sendiri mengaku langsung menerima tawaran film produksi Max Pictures tersebut, karena memang skenario dan ceritanya sangat bagus dan seru. Namun, Arifin tak mau membaca novelnya dan memilih untuk mencoba masuk ke dalam karakter Ray dengan caranya sendiri.
"Ray seseorang yang lahir sebagai anak yatim piatu, hidupnya keras. Waktu kecil bandel dan sampai akhirnya dia dewasa jadi sukses dan mengalami banyak kesusahan, dan hampir mau meninggal. Dijemput lah sama malaikat pencabut nyawa," kata Arifin saat berkunjung ke kantor VIVA di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Arifin Putra menjelaskan bahwa film garapan sutradara Danial Rifki itu menyoroti hubungan antara manusia dengan Tuhan.
"Dia ada lima pertanyaan yang belum terjawab, salah satunya ini adil atau enggak. Akhirnya Ray dewasa dibawa kembali ke masa lalu dan lima pertanyaan itu terjawab. Dia melihat bahwa kejadian yang terjadi sama dia ada hikmahnya," ujar Arifin.
Menurut Arifin, ada pesan yang sangat berharga yang ingin disampaikan film yang tayang pada 12 Desember 2019 ini untuk masyarakat luas.
“Moralnya sih bahwa ya hidup ini sangat berharga dan harus menghargai setiap momen yang kita miliki saat kita hidup. Karena setiap hal ada hikmahnya dan jadi pembelajaran,” tambah Arifin Putra.