Djaduk Ferianto Dimakamkan Samping Makam Ayahnya
- VIVA/ Cahyo Edi/ Yogyakarta
VIVA – Seniman dan budayawan, Djaduk Ferianto meninggal dunia, Rabu, 13 November 2019 din ihari. Djaduk meninggal dunia karena serangan jantung sekitar pukul 02.30 WIB.
Jenazah Djaduk dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di Dusun Sembungan, Gunung Sempu, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir, jenazah Djaduk disemayamkan terlebih dahulu di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja yang berada di Kasihan, Kabupaten Bantul. Ribuan pelayat nampak hadir di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja untuk mengantarkan jenazah Djaduk.
Usai Misa Requiem yang dipimpin oleh Romo Gregorius Budi Subanar, SJ, jenazah Djaduk pun diberangkatkan ke tempat peristirahat terakhirnya. Djaduk dimakamkan di samping makam ayahnya, Bagong Kussudiarja.
Prosesi pemakaman Djaduk ini dimulai sekitar pukul 15.51 WIB, Rabu, 13 November 2019. Prosesi pemakaman sendiri berakhir sekitar pukul 17.30 WIB.
Putra ketiga Djaduk, Gallus Presiden Dewagana dalam sambutan keluarga, mengatakan pihaknya berterimakasih atas kehadiran para pelayat untuk mengantarkan Djaduk pulang ket tempat peristirahatan terakhirnya.
"Atas nama keluarga, Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kesediaan dan waktunya bersama-sama di sini, mengantar bapak pulang," ujar Presiden.
"Semoga apa yang ditinggalkan bapak di hati teman-teman semua dan saudara-saudara semua akan ada di sana. Bapak berharap agar nilai-nilai itu membawa kebaikan bagi kita semua," ungkap Presiden, putra Djaduk Ferianto.