Bikin Hanung Bramantyo Nangis, Ternyata Habibie Punya Kebiasaan Ini
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Kepergian BJ Habibie meninggalkan kenangan bagi masyarakat Indonesia. Habibie yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi ini, juga memiliki kedekatan dengan sejumlah selebriti dan sutradara tanah air. Termasuk sutradara kenamaan, Hanung Bramantyo.
Suami Zaskia Adya Mecca inipun pernah bertanya kepada Habibie perihal mengapa almarhum tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden setelah film Habibie dan Ainun laris di pasaran. Hanung Bramantyo becerita jawaban Habibie kala itu adalah lantaran sudah tidak ada Ainun di sisinya.
"Dia bilang, 'sudah tidak ada ibu (ainun). Karena saya begini semua karena ibu'. Jadi memang peran istri buat dia penting sekali itu yang membuat saya berpikir keluarga nomor satu," kata Hanung Bramantyo ditemui di TMP Kalibata, Kamis 12 September 2019.
Baca Juga: Curi Perhatian Pakai Penutup Mata, Siapa Thareq Kemal Habibie?
Dia melanjutkan, kecintaan Habibie terhadap Ainun tidak pernah luntur, bahkan saat Ainun sudah tidak di sampingnya. Hanung Bramantyo yang pernah ke kediamannya menyebut Habibie selalu menggunakan syal milik ibu Ainun.
"Saya pernah bersama beliau di rumahnya. Beliau selalu menggunakan shal, saya tanya itu punya siapa dan dijawab beliau, 'ini punya ainun'," kata dia.
Tidak hanya di situ, Hanung juga bercerita Habibie selalu merasa, Ainun seolah-olah istrinya masih ada. Seperti saat Hanung Bramantyo sarapan bersama almarhum di Jerman.
Hanung menjelaskan bahwa di samping Habibie ada piring dan kursi kosong untuk Ainun.
"Saat sarapan pagi di Jerman saya diundang sama beliau, di sampingnya itu ada piring dan kursi kosong. Beliau pun bilang, 'ini kursi dan piringnya ibu ainun'. Beliau itu selalu mentreat bahwa istrinya masih hidup atau ada," kata Hanung Bramanyto mengenang.
Momen itu membuat Hanung Bramantyo menangis. Momen itu juga menyadarkanny bahwa sosok Habibie bukan hanya seseorang yang berorientasi pada pekerjaan saja. Tetapi dia juga penuh cinta untuk sang istri meskipun sang istri telah meninggal.
"Itu yang menurut saya menangis, karena saya bisa sadar bahwa seorang presiden dan jenius berpikir hanya pekerjaan saja. Tetapi masih memikirkan istrinya walaupun sudah tidak ada," kata Hanung Bramantyo.