Bukti Cinta Sejati, 5 Kata-kata Menyentuh BJ Habibie untuk Ainun
- ANTARA/Ismar Patrizki/Koz/hp/ama.
VIVA – BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019, di RSPAD, Jakarta. Kepergian BJ Habibie menjadi duka yang mendalam bagi Indonesia.
Kisah Presiden RI ke-3 ini pernah difilmkan dengan judul Habibie dan Ainun yang mengangkat cerita cinta BJ Habibie dan istri. Kisah cinta Habibie dan Ainun mampu meluluhkan banyak orang. Kisah mereka seolah merefleksikan arti cinta sejati dalam kehidupan nyata.
Tak hanya film, cerita cinta Habibie dan Ainun juga tertuang dalam buku. Negarawan yang akrab disapa Eyang itu pun kerap memberikan pernyataan cintanya pada Ainun, bahkan ketika Ibu Negara itu sudah tiada. Berikut adalah kata-kata romantis yang pernah dilontarkan Habibie untuk cinta sejatinya, Ainun.
"Antara saya dan Ainun, adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa."
Dari kata-kata tersebut sudah tergambar bagaimana dalamnya perasaan Habibie untuk sang istri. Meski sang istri menghadap Yang Maha Kuasa lebih dulu, Habibie selalu mengingat dan tak jarang menitipkan air mata ketika membicarakan mengenai almarhumah.
Baca Juga: Habibie dan Ainun, Kisah Cinta Hingga Akhir Hayat
"Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap tersimpan abadi di relung hati."
Saat kepergian Ainun, BJ Habibie terlihat sebagai orang yang paling merasakan kehilangannya. Ia tak bisa menutupi betapa berjuangnya menjalani hari tanpa orang yang dicintainya.
"Saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun."
Kata-kata itu dibawakan ulang oleh Reza Rahadian saat memerankan tokoh Habibie. Kata tersebut keluar saat akan meminang Ainun. Kala itu, Habibie muda belum bisa menjanjikan masa depan cerah untuk Ainun. Ia hanya bisa berjanji menjadi suami yang terbaik.
"Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan calon bidadari surgaku."
Terlihat bagaimana Habibie terluka sekaligus memendam cinta yang teramat banyak untuk Ainun. Kata-kata itu terlontar saat Habibie menghadapi kenyataan bahwa Ainun telah tiada.
"Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup."
Habibie dan Ainun merupakan dua orang dengan ide cemerlang. Habibie sebagai ahli ilmu penerbangan, sementara Ainun bergelut di bidang kesehatan. Namun lewat kata-kata itu, Habibie pun mengakui kecerdasan tanpa cinta tidaklah sempurna.