Sosok Mary Austin, Cinta Sejati Pentolan Queen Freddie Mercury
- Instagram/@Freddie Mercury
VIVA – Di balik kepopulerannya sebagai seorang musisi flamboyan, Freddie Mercury nyaris jarang terlihat dekat dengan wanita. Satu-satunya wanita yang pernah dekat dan berhasil mencuri hati Freddie ialah Mary Austin.Â
Meski memiliki latar belakang yang berbeda, Mary Austin punya arti penting dalam hidup Freddie. Gadis kelas pekerja yang berbicara dengan lembut ini dibesarkan oleh orang tuanya yang tuli, dan tetap berada di samping Freddie sampai kematiannya pada tahun 1991.
Tapi seperti apa kedekatan Freddie dengan Mary?
Freddie dan Mary begitu dekat, sehingga pada satu tahap Freddie memintanya untuk menikah dengannya. Dia juga meninggalkan setengah dari 75 juta poundsterling miliknya, termasuk rumah besar Georgia seharga 25 juta poundsterling di Kensington.
Mereka memang berkencan, dan meskipun mereka berpisah sebagai pasangan romantis, mereka tetap berteman sangat dekat.
"Semua kekasih saya bertanya kepada saya mengapa mereka tidak bisa menggantikan Mary, tetapi itu tidak mungkin. Satu-satunya teman yang saya dapatkan adalah Mary, dan saya tidak ingin orang lain. Bagi saya, dia seperti istri saya. Bagi saya, itu adalah pernikahan," kata Freddie.Â
"Kami saling percaya, itu cukup bagi saya. Â Saya tidak bisa jatuh cinta dengan seorang pria sama seperti saya jatuh cinta kepada Mary."
Freddie pertama kali bertemu Mary pada 1969, lima tahun setelah pindah ke Inggris. Kala itu ia berusia 24 dan baru saja menyelesaikan kuliah seni. Sementara Mary yang berusia 19 tahun bekerja di sebuah butik mode London Barat. Dari sana cintan mereka tumbuh.
Mereka kemudian tinggal bersama  di sebuah flat kecil dekat Pasar Kensington, tempat Freddie memiliki kios pakaian dengan drummer Queen Roger Taylor. Meski ada desas-desus tentang seksualitas Freddie, kehadiran Mary yang terus-menerus berarti seksualitasnya tidak dipertanyakan secara serius selama beberapa waktu. Bahkan Freddie mendedikasikan lagu 'Love Of My Life' untum Mary.Â
Namun, Freddie tidak bisa mengabaikan ketertarikannya pada pria dan mulai berselingkuh. Freddie telah mengatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang biseksual pada tahun 1976.
"Saya tidak akan pernah melupakan momen itu. Â Saya ingat mengatakan kepadanya, Tidak Freddie, saya tidak berpikir Anda biseksual. Â Saya pikir kamu gay," kata Mary membantah Freddie
Mereka kemudian putus dan dia segera pindah ke sebuah flat di dekatnya, dan Freddie mulai mengadakan pesta liar. Namun, Mary tetap dekat, dan bahkan bekerja untuk perusahaan manajemennya.