Kostum Diprotes FPI dan MUI Saat JFC, Cinta Laura Heran
- Instagram Cinta Laura
VIVA – Artis cantik Cinta Laura, akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat karena penampilannya dalam acara Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar beberapa waktu yang lalu. Dalam acara tersebut, Cinta Laura tampil menawan dan mewah dengan balutan busana nuansa adat budaya Kalimantan Timur.
Tidak hanya mendapat sanjungan, wanita kelahiran Jerman itu pun mendapat kritikan pedas dari sebuah organisasi masyarakat yang menyebut penampilannya terlalu vulgar dan kurang sopan. Saat dihubungi awak media, ibunda Cinta, Herdiana meminta maaf jika apa yang dikenakan Cinta dirasa kurang sopan.
Baca juga: Potret Seksinya Cinta Laura di Jember Fashion Carnaval
Namun Herdiana juga menjelaskan bahwa apa yang dikenakan putrinya itu merupakan busana adat dengan tujuan mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
“Pertama saya selaku mama Cinta minta maaf kalau menurut MUI dan FPI itu terlalu vulgar tapi ini kan tujuannya promosi pariwisata dan budaya Indonesia. Jadi kita harus lihat dari sudut pandang yang berbeda. Ini kan sudut pandangnya kebudayaan dan pariwisata,” kata Herdiana saat dihubungi awak media, Rabu malam, 7 Agustus 2019.
Heridana menambahkan bahwa Cinta Laura merasa sangat kaget ketika mengetahui penampilannya mendapat protes. Pihak Cinta Laura juga merasa pasrah karena hal tersebut sudah terjadi. Dan dalam acara JFC itu, Cinta sudah sangat profesional dan menampilkan yang terbaik.
“Sekarang (Cinta) jadi tahu, tadinya kita enggak tahu. Kita baru tahu kemarin setelah heboh sana sini. Kita terkejut juga tapi mau diapain, sudah terjadi dan kita hanya melaksanakan tugas secara profesional,” katanya.
Baca juga: Penampilannya di JFC Dianggap Vulgar, Ini Respons Pihak Cinta Laura
Selain itu, Herdiana menyebut bahwa Cinta sangat bingung dan heran mengapa penampilannya dianggap vulgar dan kurang sopan. Cinta hanya menjalankan permintaan dari pihak penyelenggara.
“Cinta mungkin awalnya bingung, heran, Bubah juga. Kemarin mereka langsung meeting. Tapi enggak bisa berbuat apa-apa karena itu sudah terjadi dan itu permintaan penyelenggara,” tutur Herdiana.
