Atta Halilintar Ditolak di Twitter, Young Lex: Kenapa Pada Baper

Young Lex
Sumber :
  • VIVA/Wahyu Firmansyah

VIVA – Twitter makin ramai dengan kembalinya para pengguna lama ke platform media sosial ini. Bukan hanya warganet biasa, sejumlah YouTuber pun mulai mengaktifkan kembali akun Twitter mereka.

Respons Bijak Young Lex Soal Kontroversi Gus Miftah: Warganet Tercengang!

Masih segar kehebohan beberapa hari yang lalu, ketika Atta Halilintar ditolak main Twitter. Atta bahkan sempat jadi trending topic lantaran warga Twitter memblokir massal akunnya.

Anak tertua dari keluarga Halilintar ini mulai menggunakan Twitter lagi pada 31 Juli 2019 lalu sejak terakhir muncul, Agustus 2017. Sejak kedatangannya lagi, Atta Halilintar dinilai tidak cocok menggunakan Twitter. 

Komentari KDRT Kurnia Meiga Terhadap Istri, Young Lex: Cowok Red Flag Sih Itu!

Banyak warganet yang menganggap, Atta Halilintar sering memamerkan kekayaan. Mereka juga menyindir, jika Twitter tidak ada adsense seperti di YouTube.

Salah satu YouTuber yang juga pengguna Twitter adalah Young Lex. Rapper kontroversial ini ikut bicara mengenai kehebohan kembalinya Atta Halilintar ke Twitter.

Jika Ganjar-Mahfud Menang, Ahok Ingin Dua Posisi Jabatan Ini

Young Lex mengaku tidak mengerti mengapa Atta Halilintar dianggap tidak pantas menggunakan Twitter.

"Menurut gue sih gimana ya, ya enggak ngerti kenapa ditolakin. Mungkin masyarakat Twitter merasa Atta tidak pantas," kata Young Lex di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019.

Namun, menurutnya aksi tersebut tidak pantas dilakukan, sebab warga Twitter mengklaim, para pengguna media sosial itu santai dan anti baper. Seharusnya, kedatangan Atta Halilintar atau YouTuber lain pun tidak perlu ada penolakan.

"Tapi sebenarnya enggak boleh gitu biar gimana juga kalau masyarakat terbilang santai anti baper, kenapa Atta dateng pada baper, harusnya santai juga," ucap Young Lex kemudian.

Tak hanya sekadar memblokir, penolakan Atta Halilintar di Twitter juga diiringi dengan munculnya petisi di change.org.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya