Maudy Ayunda Enggak Suka Warganet Komentari Giginya
- VIVA/Wahyu Firmansyah
VIVA – Dalam menjalani kesehariannya sebagai public figure, Maudy Ayunda tentu tidak lepas dari perhatian dan komentar netizen. Ada yang memberinya komentar baik, namun tak sedikit juga yang melontarkan ucapan buruk.
Meski tidak terlalu gusar soal hal tersebut, namun ada sejumlah komentar yang diakui Maudy, membuatnya tersinggung. Apalagi, jika netizen mulai mengomentari bagian tubuhnya.
"Kalau aku (tak suka dikomentari) gigi aku, gigi kelinci aku, badan aku lah katanya terlalu kurus apa, jadi komentar-komentar itu bisa membuat kita kepikiran dan atau mungkin yang sering terjadi juga membuat orang jadi enggak bisa sepenuhnya mengekspresikan diri mereka," ucap Maudy di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin 29 Juli 2019.
Pelantun Jakarta Ramai ini mengaku, bahkan sempat drop dengan komentar yang diberikan itu. Namun, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk bangkit kembali. Ia pun telah memiliki cara, agar tidak kembali jatuh saat menerima komentar negatif.
"Aku definitely pasti pernah down kalau ngeliat komentar kayak gitu, tapi memang aku dari awal sudah mempersiapkan diri sebelum masuk social media dan aku kan public figure juga. Mendapat kritik pastilah, aku sudah lebih tahu dan bisa gimana caranya supaya enggak down gitu," ujarnya pemain Perahu Kertas ini.
Maudy pun berbagi cara untuk tidak menghiraukan komentar yang menyerang fisik tubuhnya. "Caranya mindset-nya aku ubah, 'udahlah i still love myself,'" katanya kemudian.
Dari pengamatannya juga, Maudy melihat banyak teman-teman, bahkan masyarakat yang juga terganggu karena komentar serupa seperti yang dialaminya. Menurut artis lulusan Universitas Oxford ini, sudah saatnya semua menyadari bahwa belum tentu orang lain bisa menerima komentar itu.
"Observasi aku selama ini di social media, curhatan dari teman-teman aku, orang-orang sekitar, pengalaman aku sendiri yang di mana aku melihat bahwa, 'banyak juga ya.' Lumayan, orang yang dengan mudahnya mengomentari fisik orang lain gitu," katanya.
"Ini harus diangkat, karena mungkin orang yang berkomentar itu lupa atau enggak sadar bahwa perkataan mereka bisa memiliki efek-efek psikis yang cukup negatif gitu lho," lanjutnya. (asp)