Tangis Pilu Waldjinah, Meratapi Kematian Putra Bungsunya
- VIVA.CO.ID/Fajar Sodiq
VIVA – Maestro keroncong Waldjinah terus menangisi kepergian sang buah hati. Bahkan, putra bungsunya itu sangat spesial karena yang memberikan nama Bintang Nur Cahya merupakan mantan Presiden pertama, Soekarno.
Waldjinah tampak terisak tangis saat jenazah putra bungsunya, Bintang Nur Cahya tiba di rumah duka di Jalan Parangcantel No 31, Mangkuyudan, Solo. Selanjutnya jenazah dibawa menuju ruangan yang biasanya difungsikan sebagai garasi.
Para pelayat yang telah berdatangan ke rumah duka langsung menemui Waldjinah yang duduk didampingi kerabatnya di ruang tamu. Kesedihan sang ibu pun tidak bisa disembunyikan, bahkan beberapa kali ia terlihat menyeka air mata saat menerima para pelayat yang hadir.
Menurut salah satu putra Waldjinah, Ari Mulyono, bahwa adik bungsunya itu sangat spesial karena yang memberikan nama Bintang Nur Cahya adalah Presiden Soekarno. Pemberian nama itu dilakukan sang proklamator saat Waldjinah menerima penghargaan Bintang Radio.
"Saat itu ibu sedang hamil dan ketika mendapatkan penghargaan itu Bung Karno mengelus perut ibu dan berpesan untuk memberi nama Bintang," kata dia di rumah duka, Jumat, 5 Juli 2019.
Oleh Waldjinah dan suaminya, anak bungsunya yang lahir pada tahun 1965 itu lantas diberi nama lengkap Bintang Nur Cahya. Meskipun ibunya seorang penyanyi keroncong, namun putra bungsunya itu tidak ikut berkecimpung dalam musik keroncong.
"Adik saya tidak ikut bermain keroncong. Pekerjaannya swasta," ucapnya.
Menurut sang kakak, Bintang diketahui menderita penyakit jantung sejak tahun 2008 lalu. Bahkan, ia telah beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan penyakitnya tersebut.
"Terakhir kali masuk rumah sakit ya kemarin hingga meninggal pagi tadi. Sebelumnya saat Hari Raya Idul Fitri itu juga masuk rumah sakit," jelasnya.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di Pamijen, Pracimaloyo, Makamhaji pada Jumat sore. "Pemakaman masih menunggu kakaknya yang ada di Jakarta. Rencana prosesi pelepasan jenazah bakda ashar," kata dia.