Gus Miftah Sempat Kesulitan Jawab Pertanyaan Deddy tentang Islam
- VIVA.co.id/Yasmin Karnita
VIVA – Sebelum resmi menjadi mualaf, Deddy Corbuzier diketahui telah mendalami ajaran agama Islam sejak beberapa bulan lalu. Dibimbing oleh guru spiritualnya, Gus Miftah, mantan mentalis itu mengaku juga mendapatkan ‘kemantapan’ hati lewat teman-teman dekatnya yang merupakan seorang muslim.
Seperti diketahui, Deddy resmi memeluk agama Islam sejak Jumat, 21 Juni 2019. Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat dilakukan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta dengan tuntunan Gus Miftah. Setelah itu, mereka langsung kembali ke Jakarta untuk bersilaturahmi ke kediaman KH Ma’ruf Amin. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Ustaz Yusuf Mansur serta kekasih Deddy, Sabrina Chairunnisa.
Saat ditemui awak media, Deddy menceritakan soal perjalanannya mempelajari agama Islam, “Saya belajar agama Islam sendiri sudah hampir setahun, sudah 8 bulan lebih lah dengan Gus Miftah dan beberapa teman-teman juga di sana. Saya mungkin tidak belajar bahasa Arabnya, tapi saya belajar intisarinya. Apa dan di sana indah sebenarnya. Menurut saya bukan agama tidak indah, semua agama indah menurut saya,” kata Deddy di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Usai resmi menjadi seorang muslim, mantan suami Kalina Oktarani itu mengaku sangat bahagia dan terlebih lagi, merasa lega. Selain karena niat dari dalam hati, Deddy bersyukur karena Gus Miftah tidak pernah memaksa apalagi menakut-nakuti tentang syariat-syariat Islam.
“Saya merasa bebas, bahagia, bangga. senang sekali. Plong, karena selama ini berkecamuk saya merasa plong dan saya tidak menyangka juga bahwa dukungan dari teman-teman banyak sekali. Saya enggak menyangka bahwa beliau (Gus Miftah) juga bisa hadir membantu saya. Ketika saya belajar dengan Gus Miftah, yang diajarkan sama beliau itu bukan isi Al-Quran gitu, tapi apa itu Islam dan menurut saya itu yang membuat saya tertarik dan saya enggak ditakut-takutin,” pungkasnya.
Sebagai guru spiritual, Gus Miftah menyebutkan sempat kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan Deddy yang kritis. Seperti diketahui, pria 42 tahun itu dikenal memiliki sifat rasional, di mana ia kerap mempertanyakan bahwa semua hal harus masuk di akal.
“Pada suatu saat, beliau nanya ‘Gus kenapa tidak semua ajaran itu bisa diterima oleh akal’ contohnya perintah Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya Ismail. Kalau itu kan enggak bisa diterima sama akal. Jawaban saya yang membuat beliau senang waktu itu, saya bilang ‘karena kalau semua agama itu bisa diterima oleh akal, berarti enggak ada perbedaan antara agama sama ilmu pengetahuan. Orang enggak butuh agama, cuman sekolah aja’, menurut beliau ini rasional dan pemikiran pemikiran seperti itu yang kemudian membuat beliau nyaman,” tutur pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu.
“Ya Alhamdulillah, sebenarnya sulit (pertanyaan-pertanyaan Deddy), tapi kebetulan saya punya guru seperti beliau (Yusuf Mansur) jadi ya didoain sama beliau,” tambah Gus Miftah.